Jakarta (ANTARA) - Maus Frères SA Brands Group, perusahaan induk asal Swiss yang telah memiliki label Lacoste sejak 2012, menyatakan ketertarikannya untuk melakukan akuisisi merek internasional lainnya.

Keputusan ini dibuat setelah laporan pendapatan tahunan menunjukkan bahwa merek internasional lebih menguntungkan dibandingkan dengan outlet ritel yang dimiliki oleh Maus Frères SA Brands Group.

“Merek-merek kami memiliki banyak potensi dan kami ingin memperkuat portfolio perusahaan kami” kata Thierry Guibert, selaku kepala bisnis Internasional dari Maus Frères SA dan kepala eksekutif dari Lacoste dikutip dari Finansial Times, Sabtu.

Baca juga: "Surat cinta" Sarah Burton yang tertuang dalam koleksinya

Baca juga: Nuansa monokrom dalam busana siap pakai karya Elie Saab


Dalam mencari peluang ekspansi, Maus Frères SA Brands Group menargetkan merek premium dengan sekitar 200 juta euro hingga 300 juta euro dalam penjualan. Akuisisi juga dilakukan dalam rangka untuk memperluas jaringan mereka untuk keluar dari lingkup pakaian olahraga.

“Kami mencari merek yang dapat melampaui batas dan diinginkan di mana saja untuk dapat berkembang di Asia dan di tempat lainnya,” ujar Guibert.

Selain Lacoste, Maus Frères SA Brands Group juga merupakan pemilik dari merek pakaian lain seperti Gand and Aigles juga The Kooples. Maus Frères SA Brands Group kemudian menjadikan The Kooples dan Lacoste sebagai contoh merek yang mereka cari.

Penjualan Lacoste tercatat naik 42 persen semenjak 2016 dan mencapai target penjualan sebesar 2 milyar euro. Lacoste juga dinilai telah mencapai target pasar anak muda karena kemitraan dengan Tyler The Creator.

Baca juga: Dampak virus corona pada industri fesyen global

Baca juga: Louis Vuitton tutup "Paris Fashion Week" di Louvre dengan dramatis

Baca juga: Koleksi busana Chanel yang manis untuk musim dingin

Pewarta: Dara Tanjung Maharani & Maria Rosari
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020