Jakarta (ANTARA) - Wabah virus corona (COVID-19) dan pelemahan ekonomi global akan memicu turunnya penjualan mobil di Italia hingga lebih dari 15 persen, kata asosiasi produsen mobil Italia (Unione Nazionale Rappresentanti Autoveicoli Esteri/UNRAE).

UNRAE dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Sabtu mengatakan bahwa tanpa langkah "tepat dan waktu yang kuat", pasar mobil Italia berpotensi kehilangan 300.000 penjualan mobil pada 2020. Pada tahun lalu Italia menjual 1,92 juta unit mobil.

Di Italia, industri otomotif menyumbang 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca juga: Penjualan mobil di Eropa turun

Baca juga: Penjualan mobil Januari 2020 turun


General Manajer UNRAE, Andrea Cardinali mengatakan berdasarkan tren pasar Januari dan Februari, sebelum wabah corona merebak, pusat riset pasar menyatakan bahwa akan ada penurunan penjualan sekitar 7 persen atau 135.000 unit mobil.

Namun situasi pasar memburuk menyusul wabah corona yang terjadi di Italia, negara dengan jumlah kasus terbanyak di Eropa, yakni 148 orang meninggal dunia dari 3.800 kasus, berdasarkan data pada Kamis (5/3).

"Jika meliputi dampak virus, penurunan bisa dua kali lipat, menjadi 300.000," katanya.

Cardinali menambahkan bahwa dana pemerintah untuk mendukung pembelian mobil berjumlah cuma 70 juta euro.

"Itu terlalu kecil," katanya.

Pada Jumat (6/3), biro statistik ISTAT mengatakan prospek ekonomi Italia sudah negatif pada Februari, terutama pada sektor pariwisata.

Baca juga: Penjualan Nissan turun dua digit

Baca juga: Penjualan mobil Februari diprediksi datar, ini sebabnya

Baca juga: Corona sebabkan penjualan otomotif China anjlok
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020