Apalagi pekerjaan mereka yang cukup ekstrem seperti pemanjat durian, pengemudi ojek, penambang dan ditambah lagi medan yang dilalui ke desa ini luar biasa ekstremnya
Gorontalo (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Gorontalo melaksanakan sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan di desa terpencil, yakni Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Account Representative Khusus (ARK) BPJAMSOSTEK Cabang Gorontalo Bayu Purnama Ridjadi di Gorontalo, Sabtu, mengatakan pihaknya melakukansosialisasi terkait dengan program jaminan sosial, di antaranya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan juga Jaminan Pensiun (JP).

"Ada dua sektor program perlindungan jaminan sosial yang disosialisasikan juga, yakni sektor formal atau penerima upah (PU) dan sektor informal atau bukan penerima upah (BPU)," katanya.

Bayu mengatakan di Kecamatan Suwawa Timur ini, termasuk di Desa Tulabolo Timur, yang ikut kepesertaan BPJAMSOSTEK dengan biaya Pemkab Bone Bolango lewat basis data terpadu (BDT) cukup baik, kecuali pekerja mandiri atau non- BDT.

"Kemudian ada beberapa desa di Kecamatan Suwawa Timur ini yang akan mendaftarkan pesertanya, termasuk PKK-nya. Insya Allah di bulan depan bisa terwujud," katanya.

Ia berharap dengan kegiatan sosialisasi tersebut masyarakat bisa menjadi lebih sadar akan jaminan sosial dan pentingnya perlindungan untuk para pekerja, khususnya masyarakat di wilayah ini.

"Apalagi pekerjaan mereka yang cukup ekstrem seperti pemanjat durian, pengemudi ojek, penambang dan ditambah lagi medan yang dilalui ke desa ini luar biasa ekstremnya," kata Bayu Purnama Ridjadi ​​​​​​.

Sementara itu, Hafidz Indra Bahtiar yang juga selaku ARK BPJamsostek Kantor Cabang Gorontalo menambahkan melindungi pekerja itu adalah keharusan meskipun daerahnya di pelosok-pelosok. Apalagi area perlindungan program jaminan sosial di Gorontalo ini adalah satu provinsi.

"Jadi memang ARK seperti kami ini memang harus siap menghadapi segala macam tantangan, kalau itu diperlukan. Berkunjung ke Desa Tulabolo menjadi buah pengalaman yang kami dapatkan di sini dan tentu akan menjadi kenangan buat kami nanti," kata Hafidz Indra Bahtiar.

Baca juga: Omnibus Law amanatkan BPJAMSOSTEK buat Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Baca juga: Rp430 triliun dana pekerja dikelola secara aman oleh BPJAMSOSTEK

Baca juga: Program "Tumou Tou", inovasi Pemkot Manado lindungi pekerja rentan

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan ubah nama panggilan menjadi BPJAMSOSTEK

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020