Pasien positif virus itu berasal dari sebuah resort. Mereka pegawai di sana dan saat ini telah menjalani masa karantina
Malé (ANTARA) - Pemerintah Maladewa membatasi pergerakan di sejumlah pulau wisata, Minggu, setelah negara itu melaporkan dua kasus pertama penularan jenis baru virus corona (COVID-19).

Dua pasien yang terinfeksi virus merupakan staf Kuredu Island Resort. Keduanya dinyatakan positif tertular virus pada Sabtu malam.

Menurut otoritas setempat, virus ditularkan oleh seorang turis asal Italia, yang saat pulang ke negaranya, ia dinyatakan positif terinfeksi jenis baru virus corona.

Kementerian Pariwisata Maladewa memperkirakan ada lebih dari 1.400 staf dan wisatawan di pulau tersebut.

"Pasien positif virus itu berasal dari sebuah resort. Mereka pegawai di sana dan saat ini telah menjalani masa karantina," kata Menteri Pariwisata Maladewa, Ali Waheed. Perekonomian Maladewa bergantung erat dengan sektor pariwisatanya.

"Tim medis akan menetapkan masa pembatasan (pergerakan di pulau wisata itu). Saat ini, kami telah mengidentifikasi mereka yang sempat berhubungan dengan dua pasien itu, dan mereka telah menjalani karantina secara mandiri, begitu juga orang-orang yang pernah ada hubungan dengan mereka. Untuk sekarang kami dapat mengatakan mereka akan terus dipantau selama 14 hari," ujar Waheed.

Ia menambahkan pemerintah belum memutuskan mereka yang pernah bertemu dengan dua pasien itu akan diperbolehkan pergi atau tidak.

Walaupun demikian, otoritas terkait telah melarang penumpang yang berpergian dari atau transit, dan/atau pernah menghabiskan waktu di Italia selama 14 hari untuk masuk ke Maladewa. Kebijakan itu mulai diterapkan pada Minggu.

Otoritas di Kuredu Island Resort saat ini belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.

Badan Kesehatan Maladewa (HPA) pada Minggu mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi "kebijakan pembatasan sementara" pada pulau kedua setelah seorang warga keturunan Italia menunjukkan gejala penularan virus corona di resort Sandies di Pulau Bathala. Meskipun demikian, belum jelas jumlah penduduk yang menghuni pulau tersebut.

HPA menyebut dua warga Prancis di pulau ketiga juga menunjukkan gejala penyakit COVID-19. Akan tetapi, hasil pemeriksaan menunjukkan dua warga Prancis itu negatif virus corona. Sejak saat itu, pembatasan aktivitas di pulau tersebut dicabut.

Sumber: Reuters

Baca juga: 14 WNA asal Iran tinggalkan perairan Meulaboh Aceh Barat ke Maladewa
Baca juga: Remaja Italia jadi kasus pertama COVID-19 di Malta

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020