London (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Italia bekerjasama dengan Comunita di Sant Egidio, mengelar konferensi dengan tema: Unity in Diversity, "The culture of coexistence in Indonesia" di Roma, Italia, Rabu.

Konferensi bertujuan meningkatkan pemahaman mengenal Islam di Indonesia sebagai suatu model yang mewakili tradisi Islam moderat dan hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama dan kebudayaan lain, demikian Councellor Pensosbud KBRI Roma, Musurifun Lajawa, kepada koresponden ANTARA London, Rabu.

Dikatakannya Konferensi dimaksudkan untuk membangun dialog tingkat tinggi antara wakil-wakil organisasi Islam di Indonesia dengan para pakar dari Italia untuk saling mengenal dan meningkatkan pemahaman mengenai model Islam di Indonesia.

Diharapkan dengan pemahaman yang lebih baik tentang Indonesia, kedua negara dapat meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan, terutama dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menlu Italia, Franco Frattini dan Menlu RI, Dr. N. Hassan Wirajuda, akan menyampaikan sambutan pada acara pembukaan konferensi. Prof. Andrea Riccardi, pendiri Comunita di Sant Egidio dari Universitas Roma Tre menyampaikan sambutan kunci mengenai budaya hidup berdampingan secara damai.

Selanjutnya, pembahasan akan dibagi dua sesi, yaitu "Christianity and Islam for a culture of coexistence" dan "Civil Society, Islam, Coexistence.

Hadir sebagai pembicara antara lain adalah Prof. Hasyim Muzadi (Ketua Majelis Ulama Indonesia), Prof. Dr. Bahtiar Effendi (Biro Politik Muhammadyah), Prof. Dr. Siti Musdah Mulia (Indonesian Conference on Religion and Peace) Prof. Dr. Azyumardi Azra ( Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah).

Pembicara lainnya Mons. Martinus D. Situmorang (Ketua Konferensi Waligereja Indonesia), Prof. Renzo Guolo (Universitas Torino) dan Prof. Francesco Zannini (P.I.S.A.I. Roma).

Konferensi dihadiri sekitar 200 peserta terdiri dari kalangan pejabat pemerintah, anggota parlemen, perwakilan asing, akademisi, tokoh agama dan NGOs.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Franco Frattinni dan Menteri Luar Negeri Dr. N. Hassan Wirajuda akan melakukan pembicaraan bilateral mengenai berbagai isu yang menjadi perhatian kedua negara mencakup masalah bilateral, regional dan internasional.

Selanjutnya kedua Menteri juga dijadwalkan melakukan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian mengenai Konsultasi Bilateral antara Deplu Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Italia.

Pada Kamis pagi, Menteri Luar Negeri Dr. Hassan Wirajuda akan mengadakan Breakfast Meeting dengan friends of Indonesia yang terdiri dari kalangan pengusaha, anggota parlemen, lembaga penelitan (think tank) dan tokoh agama.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009