Kami perkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan seiring tajamnya pelemahan bursa global dan regional
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan anjlok seiring turunnya harga minyak.

IHSG Senin pagi dibuka melemah 133,94 poin atau 2,44 persen ke posisi 5.364,6. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 34,25 poin atau 3,86 persen menjadi 852,78.

"Kami perkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan seiring tajamnya pelemahan bursa global dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam riset yang dikutip Antara di Jakarta, Senin.

Harga minyak turun signifikan lebih dari 20 persen dimana WTI dan Brent Oil masing-masing turun ke level 32,4 dolar AS per barel atau turun 21,5 persen dan 35,31 dolar AS per barel terkoreksi 22 persen, setelah Rusia menolak turut serta dalam pemotongan produksi yang diikuti dengan penurunan harga jual oleh Saudi Arabia.

Baca juga: Harga minyak anjlok, setelah Rusia tolak pangkas produksi tajam OPEC

Kabar lainnya, Asian Development Bank (ADB) dalam laporan berjudul “The Economic Impact of The Covid-19 Outbreak on Developing Asia” memperkirakan wabah COVID-19 dapat menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar 347 miliar dolar AS atau setara dengan Rp4.944 triliun (Rp14.250 per dolar AS).

Nilai tersebut lebih besar 8,6 kali dibandingkan dengan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh wabah SARS pada 2013 yang mencapai 40 miliar dolar AS.

Menurut perhitungan ADB, negara-negara di kawasan Asia mencatatkan kerugian dengan total sebesar 16 miliar dolar AS (skenario terbaik) sampai 42 miliar dolar AS (skenario terburuk).

Hari ini juga terdapat rilis data ekonomi domestik, yaitu indeks keyakinan konsumen untuk periode Februari dan data ekonomi AS yaitu ekspektasi inflasi konsumen Februari.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 1.176,5 poin atau 5,67 persen ke 19.573,3, indeks Hang Seng melemah 1.086,5 poin atau 4,16 persen ke 25.060,2, dan indeks Straits Times melemah 113,27 poin atau 3,83 persen ke 3.847,17.

Baca juga: Corona datang, tetaplah tenang agar bisa bidik cuan



 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020