Paling tidak, kalau pun mau dibongkar sebaiknya tunggu sampai habis lebaran lah
Jakarta (ANTARA) - Warga di sepanjang proyek Jalan Tol Dalam Kota Sunter-Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur,  milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengharapkan pihak terkait tidak melakukan penggusuran jelang bulan Ramadhan.

"Kami minta pihak terkait beri keringanan. Jangan bongkar bangunan kami sekarang, karena ini kan mau bulan Ramadhan dan Idul Fitri, kami masih mau usaha karena butuh uang untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri," ujar salah seorang warga yang membuka usaha warung makan, Hasnah, di Jakarta, Senin.

Menurut Hasnah, saat ini warga di lokasi tersebut tengah dilanda keresahan sebab bangunan mereka yang kebanyakan dijadikan tempat usaha terancam akan dibongkar paksa dalam waktu dekat oleh pihak terkait.

Baca juga: Warga Cakung Timur keluhkan bau Kali Irigasi

Hasnah mengatakan jika memaksakan diri membongkar bangunan warga sebelum Ramadhan, mengindikasikan pihak terkait itu kejam kepada warga karena tidak memikirkan betapa sulitnya memenuhi kebutuhan hidup menjelang Hari Raya.

"Kalau digusur sekarang, kami tidak akan punya uang untuk Ramadhan dan Idul Fitri. Kami juga tidak akan bisa mudik Lebaran nanti, kalau tempat usaha kami dibongkar," ucapnya.

Warga lainnya, Anwar, pemilik usaha bengkel sepeda motor mengaku sedih sebab usaha yang sudah dibukanya sejak bertahun-tahun lalu akan dibongkar.

Ia hanya berharap, pembongkaran tidak dilakukan buru-buru, karena ia masih perlu mengumpulkan uang untuk membuka usaha baru di tempat lain.

Baca juga: Akses warga Penggilingan Cakung terputus akibat jalan amblas

"Paling tidak, kalau pun mau dibongkar sebaiknya tunggu sampai habis lebaran lah. Jangan sekarang," ucap Anwar.

Berdasarkan informasi di lapangan, kondisi Jalan Raya Bekasi dari gedung Master Steel hingga Grand Cakung, Jakarta Timur, rusak parah dengan banyak yang berlubang dan tidak sama rata lantaran ada beberapa sisi jalan yang berlubang ditambal kembali menggunakan aspal.

Akibat kerusakan ini, pengendara yang melewati ruas jalan tersebut harus memperlambat laju kendaraannya. Jalan sepanjang 6,3 kilometer ini diduga rusak karena pembangunan jalan tol dalam kota yang membuat jalan tersebut sering dilewati kendaraan berat proyek.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020