Sensus Penduduk Online ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara mandiri.
Yogyakarta (ANTARA) - Tingkat partisipasi warga Kota Yogyakarta untuk mengikuti Sensus Penduduk Online 2020 hingga akhir pekan pertama Maret mencapai 11 persen dari target sasaran sekitar 35.000 kepala keluarga.

“Sensus Penduduk Online ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara mandiri. Harapannya, tingkat partisipasi terus meningkat hingga penutupan proses sensus secara online ini pada akhir Maret,” kata Kepala Badan Pusat Statistis (BPS) Kota Yogyakarta Harjanta di Yogyakarta, Senin.

Dari sekitar 133.000 kepala keluarga (KK) di Kota Yogyakarta, BPS memasang target sekitar 26 persen keluarga atau sekitar 35.000 KK mengikuti Sensus Penduduk Online.

Baca juga: Kepala BPS: Ayo semua berpartisipasi, ikut sensus penduduk online

Menurut dia, masyarakat tidak seharusnya menyia-nyiakan kesempatan untuk mengikuti Sensus Penduduk Online karena kegiatan tersebut merupakan pengalaman pertama bagi bangsa Indonesia.

“Sensus Penduduk selalu dilakukan tiap 10 tahun sekali dan baru kali ini dilakukan secara online karena biasanya ada petugas yang datang secara langsung ke warga. Oleh karenanya, pengalaman pertama ini tidak boleh disia-siakan,” katanya yang menyebut program sensus penduduk online tidak lagi menjadikan warga sebagai objek tetapi subjek.

Guna meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti Sensus Penduduk Online, maka BPS Kota Yogyakarta akan melakukan berbagai langkah di antaranya berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta menindaklanjuti surat edaran dari Kementerian PAN dan RB yang mewajibkan aparatur sipil negara mengikuti Sensus Penduduk Online.

Selain itu, BPS Kota Yogyakarta siap turun ke kelurahan atau kecamatan untuk memberikan pendampingan pengisian Sensus Penduduk secara online, termasuk datang ke SMA/SMK atau sederajat.

“Harapannya, para pelajar ini bisa memberikan bantuan kepada orang tuanya mengisi sensus secara online. Mungkin ada yang kurang memahami bagaimana cara pengisiannya,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang mengikuti Sensus Penduduk Online mengatakan, pengisian sensus tidak sulit, bahkan cukup mudah meskipun melalui smartphone.

“Cukup menyiapkan data berupa nomor Kartu Keluarga (KK), nomor KTP dan nomor buku nikah. Tinggal ikuti perintah dan pengisiannya. Pertanyaannya pun mudah dipahami,” katanya.

Baca juga: BPS: Partisipasi warga Kota Malang ikuti sensus "online" masih rendah

Oleh karena itu, Heroe mengajak seluruh warga Kota Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam program Sensus Penduduk Online, apalagi pengisian sensus bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

“Sisa waktu Sensus Penduduk Online tinggal tiga pekan lagi. Harapannya, masyarakat segera saja mengisi sensus secara online, tidak perlu ditunda-tunda agar jaringan pun tetap lancar,” katanya.

Data yang diisikan warga dalam Sensus Penduduk Online tersebut akan diverifikasi karena dimungkinkan masih ada jawaban yang kurang tepat atau kolom pertanyaan yang masih kosong.

Sensus Penduduk akan dilanjutkan pada Juli melalui wawancara oleh petugas secara langsung. “Dari 11 persen warga yang mengakses sensus secara online, sebanyak 8,3 persen data sudah masuk kategori ‘clean’,” kata Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kota Yogyakarta Chandra Wahyu Yuniar.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020