tapi pada Februari dan Maret 2020 beda, pergerakan pesawat turun 6 persen dan penumpang turun sekitar 4-5 persen
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengakui adanya penurunan penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) pasca-merebaknya penyakit saluran pernafasan karena Virus Corona jenis baru (COVID-19).

"Kita lihat dampaknya ada dari yang kita catat saat Januari penerbangan normal, bahkan pergerakan pesawat tumbuh 3 persen dan pergerakan penumpang juga tumbuh 3 persen, tapi pada Februari dan Maret 2020 beda, pergerakan pesawat turun 6 persen dan penumpang turun sekitar 4-5 persen," kata Awaluddin di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Menurut Awaluddin, dampak penyebaran COVID terhadap industri penerbangan nasional pertama terjadi pada 22 Januari 2020 saat kota Wuhan di Provinsi Hubei, China diisolasi. Selanjutnya penurunan kembali menguat per 5 Februari 2020 pukul 00.00 dengan adanya pemberhentian penerbangan operasional sementara dari dan ke daratan China hingga hari ini dan dilanjutkan pada 27 Februari 2020 pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara warga asing yang mau umroh dan melakukan perjalanan wisata.

"Bulan Maret terdampak cukup besar, ada kemungkinan total penerbangan terdampak mendekati angka 1.110 penerbangan akan berdampak signifikan terhadap penurunan pergerakan penumpang internasional yang kami perkirakan pada Maret sekitar 9 persen," tambah Awaluddin.

Baca juga: AP II: Bandara Soekarno-Hatta masih layani rute Jakarta-Seoul

Apalagi Bandara Soekarno Hatta adalah bandara terbesar di Indonesia dengan kompsosi penerbangan domestik sebesar 75 persen dan 25 penerbangan internasional, jumlah penumpang setiap hari mencapai 200 ribu orang dan hampir 1.200 penerbangan.

"Kami memperkirakan dampak ke revenue perusahaan karena traffic penerbangan khususnya revenue stream memang ini belum dihitung secara besaran tapi kami mau juga hitung dampak ikutannya, misalnya dari pendapatan tenant, kargo, dan aspek lain yang akan dikalkulasi, tapi kami akan cari alternatif revenue lewat non-aero business kita," ungkap Awaluddin.

Meski terjadi penurunan pemasukan, AP II juga sudah menerapkan scan bagi penumpang internasional yang masuk melalui Bandara Soetta yaitu melalui thermal scanner dan thermal gun.

"Jadi thermal scanner statis terpasang di 4 kamera di kedatangan internasional dan bekerja secara efektif melalui mekanisme pengawasan. Kami juga menambah fasilitas thermal scanner mobile khusus untuk jalur khusus dari 4 negara yang memang perlu pengawasan secara ketat yaitu China, Itala, Iran, dan Korea Selatan," ungkanya.

Menurut dia, memang penerbangan dari Iran, Italia, dan Korea Selatan masih dibuka. Baca juga: AP II: Bandara Soekarno-Hatta masih layani rute Jakarta-Seoul

Baca juga: Cegah wabah corona, AP II siapkan jalur khusus penumpang 4 negara



 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020