Makassar (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan meminta kepada masyarakat yang menerima informasi tentang penculikan anak sekolah di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Sulsel agar tidak meneruskan karena dipastikan adalah informasi bohong (hoaks).

"Kasusnya itu sudah ditangani dan diungkap oleh Polres Pangkep. Untuk selanjutnya, jika ada masyarakat yang menerima informasi itu lagi, jangan lagi disebar karena itu hoaks," jelas Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Senin.

Ia mengatakan kabar yang beberapa hari terakhir muncul tentang penculikan anak di media sosial itu meresahkan masyarakat khususnya bagi para orang tua.

Dalam postingan yang beredar di sosial media itu, Putri (nama samaran) adalah siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) DDI Asyirhatal Mustakim asal Kampung Malelleng, Kelurahan Sibatua, Kabupaten Pangkep.

Pada postingan tersebut, Putri mengaku diculik tiga orang laki-laki menggunakan mobil minibus dan membawanya pergi. Korban mengaku berhasil melarikan diri sejauh tiga kilometer setelah berhasil kabur dari atas mobil penculik.

"Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus seperti ini, hanya karena anak merasa bersalah hingga berbuat dan merekayasa penculikan," katanya.

Mantan Kabid Humas Polda Sultra ini juga mengingatkan kepada setiap orang tua agar memberikan pengawasan ekstra kepada anak-anaknya khususnya dalam menonton film-film atau tayangan lainnya karena bisa berdampak pada psikologisnya.

"Di era millenial seperti ini, banyak informasi yang begitu leluasa didapatkan baik melalui smartphone kita maupun tontonan. Kita harus cerdas dan cermat dalam menerima informasi tersebut kemudian menyaringnya," ucapnya.

Baca juga: Hoaks, selebaran waspadai penculikan anak dari Polresta Sidoarjo

Baca juga: Polisi imbau masyarakat Kupang bijak gunakan media sosial

Baca juga: Polisi amankan pelaku penyebar hoaks penculikan anak di Singkawang


 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020