Malang (ANTARA) - Fisheries Diving School (FDS) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) Malang meraih penghargaan internasional untuk kategori Excellence Ecology Training Centre Award dari Scuba School Internasional (SSI) Indonesia.

Penghargaan akan diserahkan dalam kegiatan Deep and Extream Indonesia pada (4/4). Penghargaan tersebut diberikan kepada FDS atas upayanya dalam mengembangkan kompetensi akademik di bidang ekologi laut.

Baca juga: Universitas Brawijaya masuk peringkat 300 besar dunia versi QS World

"Prestasi ini bukanlah akhir dari pencapaian sekolah selam, namun ini adalah 'bench mark' untuk menentukan langkah FDS FPIK UB ke depan, yaitu menciptakan insan cendekia dengan keterampilan selam yang berkualitas," kata Sekretaris BPPM FPIK UB Citra Satrya Utama Dewi di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Beberapa upaya yang telah dilakukan FDS, antara lain memberikan pelatihan bagi akademisi, peneliti, birokrat, dan nelayan untuk mengidentifikasi kondisi ekosistem di sebuah wilayah.

Materi pelatihan yang diberikan berupa Marine Ecology, Shark Ecology, Sea Turtle Ecology, Wave, Tides, and Currents. Selain itu, FDS FPIK UB juga berperan aktif dalam kegiatan masyarakat di bidang kelautan dan seni Festival Bangsring Underwater berupa monitoring ikan nemo selama 48 jam.

Baca juga: Universitas Brawijaya siapkan 2000 unit komputer untuk SBMPTN

FDS FPIK UB berdiri pada 2017. FDS dibangun sebagai sebuah bentuk komitmen FPIK UB untuk mencetak sarjana perikanan dengan keterampilan unggul yang dibuktikan oleh lisensi/sertifikat pendamping ijazah.

"Ini merupakan cita-cita pak kepala sekolah dan manajer, karena di FPIK punya dua program studi yang didalamnya ada mata kuliah wajib, yaitu renang, widya selam, dan observasi bawah air," kata Citra.

Melalui tiga mata kuliah tersebut, kata Citra, setelah lulus, mahasiswa tidak hanya membawa ijazah saja tapi juga mempunyai skill yang tersertifikasi.

Selain itu, FDS FPIK UB berafiliasi dengan SSI Indonesia sejak 2017 dengan nomor Dive Center 741412.

Baca juga: Menkes dorong Universitas Brawijaya jadi pusat intervensi radiasi
Baca juga: Menkes beberkan alasan penggunaan satu lab untuk deteksi COVID-19
Baca juga: PSLD Universitas Brawijaya raih penghargaan internasional Zero Project

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020