Kami sedang gencar membangun sektor peternakan untuk tetap mempertahankan Kabupaten Kupang sebagai gudang ternak di NTT
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur sedang gencar membangun sektor peternakan guna mempertahankan daerah ini sebagai gudang ternak di Provinsi berbasis kepulauan ini.

"Kami sedang gencar membangun sektor peternakan untuk tetap mempertahankan Kabupaten Kupang sebagai gudang ternak di NTT," kata Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe di Kupang, Selasa.

Jerry Manafe mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah dalam membangun sektor peternakan.

Ia mengatakan, peternakan merupakan salah satu sektor unggulan yang memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi masyarakat di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste ini.

Jerry Manafe mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang dalam lima tahun ke depan memiliki lima program unggulan melalui Revolusi 5P yaitu pembangunan sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Pariwisata serta Perikanan dan Kelautan.

"Dalam program prioritas itu terdapat sektor peternakan karena daerah ini merupakan lumbung ternak di NTT. Kami inginkan Kabupaten Kupang tetap menjadi daerah penghasil ternak di NTT," tegasnya.

Untuk mendukung tekad pemerintah Kabupaten Kupang itu, semua kecamatan didorong untuk memanfatkan semua lahan kosong untuk ditanami tanaman lamtoro dan kelor sebagai sumber pakan ternak dalam mendukung pembangunan peternakan.

Selain itu kata mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang itu, pembagian bibit ternak dan melakukan inseminasi buatan sebagai upaya pemerintah dalam membangun sektor peternakan.

"Kabupaten Kupang juga merupakan daerah pemasok sapi potong untuk kebutuhan daging nasional karena kualitas sapi dari daerah ing sangat bagus, sehingga kami terus berupaya untuk membangun sektor peternakan secara serius agar pendapatan ekonomi masyarakat terus meningkat," ujar Jerry Manafe.

Baca juga: Kabupaten Kupang jadi daerah percontohan pengembangan lamtoro

Baca juga: Kupang kirim 18.850 sapi ke DKI Jakarta

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020