Jakarta (ANTARA) - Perusahaan platform keuangan digital Love Indonesia yang menyasar pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) siap merambah hingga ke-25 negara pada 2022.

Business and Operation Director Love Indonesia, Calindra da Cunha di Jakarta, Selasa mengatakan, sejak Agustus 2019, Charoen Phokphand mendirikan perusahaan jasa remitansi (kiriman uang) sekaligus e-commerce marketplace bernama Love Indonesia.

Di Indonesia, perusahaan ini tergolong baru, meski sudah sejak cukup lama hadir di sejumlah sembilan negara Asia seperti Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja dan lain-lain dengan kantor pusat di Thailand.

"Love Indonesia fokus mengembangkan bisnis usaha kecil dan menengah (SME) dan sekaligus menjadi payment cross border atau remitansi pengiriman uang. Sekarang kami hadir di sembilan negara, targetnya, tahun 2022 nanti kita masuk di 25 negara," ujarnya.

Baca juga: BI ingin percepat digitalisasi sistem pembayaran UMKM via QRIS

Menurut dia, di tahapan awal, jasa pengiriman uang ini masih untuk dalam negeri, kemudian akan melangkah ke pengiriman internasional. Jasa remitansi ini untuk memfasilitas UKM yang akan kulakan barang dari kota lain atau luar negeri dan mengharuskan pengajuan purchasing order (PO).

Calindra menjelaskan, untuk layanan kiriman uang dalam negeri dan lintas negara, pihaknya telah mendapatkan izin resmi dari Bank Indonesia.

"Dengan Love Indonesia ini kita ingin bikin fintech baru yang bisa memberi value added ke masyarakat, orang yang mau berbisnis tapi modalnya tidak banyak dan membutuhkan dana," kata lelaki yang akrab dipanggil Rio itu.

Baca juga: Pemerintah dan DPR kaji formulasi pengembangan UMKM

Selain untuk pembayaran dan pengiriman uang, tambah dia, aplikasi yang dikembangkan perusahaan juga bisa untuk belanja aneka produk, khususnya untuk produk-produk dari Charoen Pokphan seperti daging ayam dan aneka produk seafood.

Menurut dia, sejak beroperasi tahun lalu hingga kini pihaknya sudah memiliki sekitar 1.700 mitra agen dan tahun ditargetkan 100.000 agen yang tersebar di sejumlah kota di tanah air seperti Jabodetabek, Karawang, Cirebon, Semarang, Solo, Bali, Lombok dan lain-lain.

Terkait transaksi, Calindra mengatakan, rata-rata 10 ribu transaksi per hari meliputi empat pilar layanan yang disediakan platform tersebut yakni remitansi, payment, financial dan e-commerce.

Baca juga: Teten sebut usaha rintisan milenial masa depan ekonomi masyarakat

Baca juga: Pemerintah genjot potensi ekspor produk UKM


 

Pewarta: Subagyo
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020