Alhamdulillah kami masih punya cukup persediaan, saat ini dari kami juga sedang mengupayakan tambahan karena pasien ada terus
Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta sedang mengupayakan untuk menambah jumlah alat pelindung diri mengantisipasi penambahan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus COVID-19.

"Alhamdulillah kami masih punya cukup persediaan, saat ini dari kami juga sedang mengupayakan tambahan karena pasien ada terus," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso Dyani Kusumowardhani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Namun, ia menegaskan alat pelindung diri yang ada saat ini terbilang masih cukup memadai dalam merawat pasien terkait COVID-19.

Untuk "linen" pasien terkait COVID-19, lanjut dia, pihak RSPI juga telah menerapkan sesuai standar aturan yang berlaku.

Linen adalah bahan-bahan dari kain yang digunakan dalam fasilitas pelayanan perawatan pasien seperti : selimut, seprai, baju, sarung bantal, gaun bedah, handuk dan lainnya.

"Semua ada standar dan syaratnya sendiri, dipisahkan dari yang lain-lain," kata Dyani Kusumowardhani.

Sebelumnya, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan akan menambah fasilitas tempat tidur pasien untuk mengantisipasi temuan kasus virus COVID-19 yang trennya semakin bertambah dalam beberapa hari terakhir.

"Sebelumnya kan kami sudah memberitahukan bahwa ada delapan rumah sakit rujukan, tetapi kami juga mempersiapkan skenario tambahan bila terjadi eskalasi," katanya.

Syahril menyatakan persiapan krusial yang dilakukan adalah penambahan ruang isolasi yang mempunyai pranata ventilasi yang baik, dengan jumlah sekitar 150 tempat tidur.

Baca juga: RSPI buat video sebagai upaya penyembuhan pasien COVID-19

Baca juga: RSPI: Pasien dinyatakan bebas COVID-19 berdasar dua pemeriksaan klinis

Baca juga: RSPI tambah fasilitas untuk antisipasi perkembangan kasus Corona

Baca juga: RSPI pulangkan satu pasien dalam pengawasan terkait COVID-19

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020