Kuala Kapuas (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar, bersama wakilnya serta sejumlah penjabat dari Jakarta menemui keluarga korban kecelakaan air yang terjadi di Sungai Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, di rumah duka Mutiara di Jalan Barito Kota Kuala Kapuas.

"Saya bersama Pak Wamen, Dirjen Konservasi, Irjen, Sekjen dan beberapa pejabat dari Jakarta secara khusus menemui keluarga korban untuk belasungkawa yang dalam bagi Kementerian LHK," kata Siti Nurbaya saat melayat ke rumah duka Mutiara Jalan Barito Kota Kuala Kapuas, Selasa.

Menurut dia, pekerjaan yang dilakukan oleh petugas LHK cukup berat, dimana selalu berada di lapangan, kadang-kadang sangat berat dan ini sudah dipahami dengan baik oleh jajaran staf. Terdapat kira-kira 18.000 personel LHK dalam korps rimbawan.

Baca juga: Menteri LHK lepas jenazah stafnya di Palangka Raya

Baca juga: KLHK berduka, enam stafnya meninggal kecelakaan di TN Sebangau

Baca juga: Menteri LHK minta jajaran pusat dan daerah bergerak bersama


"Sudah dipahami dengan baik tugas-tugas itu cukup berisiko. Kita mengalami juga di tempat lain di Sulawesi Tengah, NTB dan lain-lain. Saya menyampaikan duka yang dalam," ucapnya.

Ia mengaku prihatin terhadap para korban kecelakaan air di Sungai Sebangau yang rata-rata meninggal dunia usia muda 24 hingga 26 tahun. Menteri melepas jenazah di Kantor Balai Konservasi LHK Palangka Raya.

Siti juga menyampaikan ucapan terima kasih dan salut terhadap pemerintah provinsi Kalteng serta jajarannya yang telah melakukan langkah-langkah evakuasi dan begitu cepat interaksi.

"Kami saat itu masih di NTB kemarin sore, tadi malam jam 9 pagi mengetahui bahwa evakuasi selesai semua, sudah ditemukan tadi jam 5 pagi. Setengah enam menyampaikan lagi, bahwa Pak Dandim, jenazahnya sudah diterbangkan," katanya.

Dalam kunjungannya untuk menemui korban-korban saat itu, dirinya sudah melaporkan ke Presiden melalui Menteri Luar Negeri menyampaikan suasana duka.

"Saya menjelaskan bagaimana suasana duka dan hal-hal yang dirasakan. Karena saya sudah ke tempat almarhum Abdi Ibnu juga yang lainnya, juga Mansyah yang ada di Katingan. Dan saya menangkap ada psikologi yang cukup berat, sehingga saya sampaikan situasi yang seadanya jadi begitu kondisinya," demikian Siti Nurbaya.*

Baca juga: Raja Belanda turut sedih atas kecelakaan kapal di Sungai Sebangau

Baca juga: Kodam Tanjungpura berbelasungkawa atas meninggalnya Dandim 1011/Klk

Baca juga: 27 korban kecelakaan speedboat Kalteng ditemukan, tujuh meninggal

Pewarta: Kasriadi/All Ikhwan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020