Pangkalpinang (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni, mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekadar kegiatan seremonial tetapi harus dijadikan media untuk introspeksi diri. "Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jangan hanya dijadikan sekadar kegiatan rutin tiap tahun, tetapi hendaknya bisa dijadikan momentum introspeksi diri sejauh mana umat mampu menjalankan sunnah Rasullah SAW," katanya di Pangkalpinang, Senin. Hal itu disampaikan Menag dalam acara pembukaan Festival Maulid Nusantara ke-4 di Kompleks Perkantoran Gubernur Babel di kawasan Air Hitam Pangkalpinag, Senin sore. "Umat harus mampu mengenal dan mengenang perjuangan Rasulullah dalam menegakkan panji-panji Islam di permukaan bumi ini secara hikmat," katanya. Ia mengatakan, perjuangan dan kepribadian Rasulullah SAW sangat penting untuk dikenang dan dijalankan karena penuh dengan suri tauladan yang baik bagi menjalankan kehidupan ini. "Dengan mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW secara utuh adalah pintu utama untuk mendalami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam secara utuh," ujarnya. Menurut dia, umat Islam harus mampu memetik hikmah setiap kali memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW untuk memperkokoh kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah SWT. "Umat Islam harus mampu mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, agar siar Islam dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu sejalan dengan semakin kokohnya persatuan umat dalam bingkai persaudaraan," katanya. Sementara itu, Gubernur Babel, Eko Maulana Ali, mengatakan, diberinya kepercayaan kepada Provinsi Babel untuk menyelenggarakan Festival Maulid Nusantara merupakan kehormatan tidak terhingga bagi provinsi yang dijuluki `Negeri Serumpun Sebalai` itu. "Saya mengharapkan dengan kegiatan Festival Maulid Nusantara ini dapat mempererat tali silaturrahmi dan memperkokoh persatuan Islam serta mendorong umat untuk terus meningkatkan kehidupan beragam di daerah ini yang sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW," katanya. Selain itu, katanya, Festival Maulid Nusantara merupakan momentum untuk memperkenalkan potensi dan kekayaan daerah karena diikuti sebanyak delapan provinsi di Indonesia. "Festival Maulid Nusantara ini juga salah satu upaya mempercepat terwujudnya program `Babel Archi 2010`, sebuah program peningkatan pembangunan di sektor kebudayaan,pariwisata dan kekayaan alam lainnya yang ada di Babel," ujarnya. Pembukaan Festival Maulid Nusantara, berlangsung cukup meriah yang dihadiri seluruh kepala daerah kabupaten dan kota, kendati diwarnai hujan deras. Ketua Pelaksana Festival Maulid Nusantara, Imam Mardi Nugroho yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Babel, mengatakan, festival religius itu diikuti sebanyak delapan provinsi di Indonesia "Delapan provinsi yang ikut memeriahkan festival Maulid Nusantara adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan,Yogyakarta,Aceh," ujarnya. Ia mengatakan, persiapan Festival Maulid Nusantara ini sudah disiapkan secara matang dengan melibatkan berbagai unsur dan menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar. "Kami berharap kegiatan ini berlangsung meriah dan dan sukses serta momentum bagi umat Islam untuk memperkokoh persaudaraan,mempertebal iman dan mengamalkan Islam sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009