Bila ekspektasi pasar terhadap stimulus tidak terpenuhi, sentimen negatif kembali masuk ke pasar keuangan
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Rabu diperkirakan konsolidasi seiring pelaku pasar yang menunggu stimulus pemerintah menghadapi wabah COVID-19.

Pada pukul 9.40 WIB, rupiah bergerak menguat 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.320 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.352 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya pemerintahan negara maju yang kemarin hampir serentak mengumumkan rencana stimulus, telah membantu meningkatkan minat pasar terhadap resiko.

"Tapi pasar keuangan masih volatil, kekhawatiran terhadap corona masih besar. Bila ekspektasi pasar terhadap stimulus tidak terpenuhi, sentimen negatif kembali masuk ke pasar keuangan," ujar Ariston.

Pemerintah Jepang akan memberikan stimulus sebesar 430,8 miliar yen atau sekitar Rp58,8 triliun untuk mengatasi dampak wabah COVID-19.

Selain itu, bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) juga aktif melakukan pembelian obligasi di pasar.

Dari dalam negeri, para pelaku pasar tengah menunggu stimulus yang akan diberikan oleh pemerintah guna mendorong ekonomi setelah adanya wabah COVID-19. Salah satu stimulus yang ditunggu adalah apakah akan ada pemotongan pajak PPh 21, 22 dan 25.

Ariston memprediksi rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.280 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah berpeluang menguat seiring stimulus hadapi COVID-19
Baca juga: Rupiah Senin sore anjlok, dipicu meluasnya COVID-19 di luar China
Baca juga: Rupiah Jumat pagi loyo, tertekan fundamental ekonomi AS yang kuat

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020