Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, meninjau Kontainer Isolasi Medik Udara (KIMU) TNI AU yang terpasang pada pesawat C-130 Hercules nomor registrasi A 1327, di Skadron Teknik 021 Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu.

Dalam peninjauan tersebut Tjahjanto didampingi Wakil Kepala Staf TNI AU, Marsekal Madya TNI Fahru Zaini, Panglima Komando Operasi TNI AU 1, Marsekal Muda TNI Khairil Lubis, asisten operasi Panglima TNI, Asisten Logistik Panglima TNI, Marsekal Muda TNI Kukuh S, Asisten Logistik Kepala Staf TNI AU, Marsekal Muda TNI Abdul Wahab, Komandan Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama TNI M Tonny Harjono, dan Kepala Dinas Kesehatan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Isdwiranto Iskanto.

Baca juga: TNI siapkan rumah sakit di Pulau Galang untuk pasien COVID-19

Tjahjanto pun sempat berbincang-bincang dengan Iskanto terkait penggunaan kontainer yang terpasang di pesawat angkut berat C-130 Hercules milik TNI AU.

Kontainer Isolasi Mesin Udara ini khusus digunakan untuk mengisolasi pasien yang terkena virus, termasuk virus Corona jenis baru penyebab penyakit terkait pernafasan, Covid-19. "Ini adalah Kontainer Isolasi Medis Udara. Di mana bila kita memiliki pasien positif covid-19, kita akan memasukannya ke dalam pesawat ini," kata Iskanto.

Menurut dia, kontainer medis udara ini bertekanan negatif dan dilengkapi sinar ultraviolet, sehingga virus yang ada di dalam itu diharapkan sudah terbunuh karena terkena sinar UV. "Sehingga, udara yang keluar sudah dalam keadaan bersih. Ini digunakan untuk mengevakuasi medis udara dengan kontainer ini," kata dia.

Baca juga: TNI AL bentuk satgas corona di Juanda

Kontainer Isolasi Mesin Udara buatan Inggris itu merupakan hasil modifikasi yang dilakukan Dinas Kesehatan TNI AU yang sudah tidak terpakai. "Dalam waktu satu minggu kita selesaikan ini. Di dalamnya kami buat penyaring udara High Efficiency Particulate Air untuk menyaring partikel virus yang ada. Kemudian, terkena sinar UV dengan tekanan negatif dan dikeluarkan sudah dalam keadaan bersih," katanya.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya baru memiliki satu kontainer yang berisi delapan tempat duduk untuk delapan pasien dan bisa diisi dua petugas kesehatan.

Ia mengatakan, kontainer itu bisa digunakan untuk memindahkan pasien dari satu daerah ke rumah sakit. "Betul. Memindahkan pasien. Jadi kalau ada pasien di daerah yang membutuhkan tindakan segera ke daerah rumah sakit rujukan kita siap," ucapnya.

Baca juga: Panglima TNI tinjau lokasi observasi 188 WNI di Pulau Sebaru Kecil

Alat kontainer itu sendiri sudah siap digunakan untuk pasien Covid-19, namun saat ini belum ada permintaan dari Kementerian Kesehatan.

"Belum. Kita menyiapkan saja. Apabila terjadi sesuatu apabila dari daerah membutuhkan evakuasi kita sudah siap," ujar dia.

Tim medisnya sendiri, kata dia, juga disiapkan, mulai dari tim dokter maupun alatnya. "Ada dokter paru-paru, anastesi, kita siap di situ untuk melengkapi. Jadi petugasnya sendiri dilengkapi dengan APD untuk menjaga biar jangan terkontaminasi," katanya.

Baca juga: TNI AU siapkan 3 pesawat antar WNI Wuhan ke Natuna
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020