Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia Airlines (MAS) dan AirAsia akan lebih kompetitif dan terpicu lagi menarik wisatawan ke Malaysia setelah memperoleh diskon 50 persen untuk biaya pendaratan pesawat (landing fee) selama dua tahun sebagai salah satu bagian dari paket stimulus ekonomi Malaysia guna menghadapi krisis ekonomi global.

Direktur komersil MAS Rashid Khan menyatakan, diskon sebesar itu akan menekan biaya produksi sebesar 60 juta ringgit (Rp192 miliar) selama dua tahun atau 30 juta ringgit (Rp96 miliar) per tahun, demikian media massa Malaysia, Kamis.

Ia menyambut baik langkah pemerintah Malaysia yang disampaikan Wakil PM sekaligus Menteri Keuangan Najib Tun Razak di parlemen, Selasa (10/3), yang berjanji akan meluncurkan paket stimulus ekonomi sebesar 60 miliar ringgit (Rp192 triliun) selama dua tahun guna mengatasi kelesuan ekonomi belakangan ini.

Dengan diskon itu, MAS akan lebih kompetitif menghadapi penerbangan internasional lainnya untuk membawa turis ke Malaysia.

Menurut Rashid, pendapatan MAS, sekitar 70 persen berasal dari penjualan tiket rute penerbangan internasional, sedangkan 30 persen lainnya dari rute domestik.

Sementara itu, CEO AirAsia Azran Osman-Rani, kepada Bernama, menyambut diskon "landing fee" sebesar 50 persen selama dua tahun itu sebagai peluang untuk memberi tiket murah kepada penumpang dan akan lebih banyak lagi penumpang yang menikmati penerbangan murah.

Pemerintah Malaysia secara eksplisit menjanjikan insentif kepada penerbangan domestik berupa diskon 50 persen biaya pendaratan sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi mulai 1 April 2009 hingga 1 April 2011. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009