Jakarta (ANTARA) - Atletico Madrid meruntuhkan mitos keangkeran Anfield dan menang 3-2 atas Liverpool dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, kendati cuma bermodalkan separuh tingkat agresivitas yang diperlihatkan tuan rumah pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

Statistik pertandingan memperlihatkan Liverpool memiliki tak kurang dari 70 persen penguasaan bola, melepaskan 34 percobaan tembakan yang 11 di antaranya tepat sasaran, tetapi hanya bisa meraih dua gol, tidak lepas dari kehadiran sosok kiper hebat bernama Jan Oblak.

Sebaliknya, Atletico mencetak tiga gol hanya dengan melepaskan sembilan 10 percobaan tembakan yang enam di antaranya menemui sasaran dan kiper cadangan Liverpool Adrian San Miguel takluk dalam setengah situasi bahaya tersebut.

Hasil itu praktis mengantarkan Atletico lolos ke babak perempat-final dengan skor agregat 4-2 atas sang juara bertahan, demikian catatan laman resmi UEFA.

Baca juga: Klopp berkelakar blunder Adrian terinspirasi Alisson

Liverpool susah payah meraih satu gol pembuka keunggulan dua menit jelang turun minum babak pertama melalui sundulan Georginio Wijnaldum yang akhirnya bisa menaklukkan Oblak.

Lantas hujan peluang deras di hadapan gawang Atletico, tetapi Oblak selalu hadir jadi penyelamat timnya, kecuali satu kali ketika Andy Robertson menyundul bola dan membentur mistar gawang.

Skor 1-0 bertahan hingga waktu normal usai sehingga pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit sebab kedudukan agregat masih imbang 1-1.

Publik Anfield bersorak riang empat menit memasuki babak tambahan pertama ketika Roberto Firmino menggandakan keunggulan Liverpool ketika ia menyambar bola muntah hasil tandukannya sendiri yang sempat membentur tiang gawang.

Hanya saja sorak sorai itu seketika reda tiga menit kemudian saat Adrian dengan gegabah melakukan sapuan bola ke arah kerumunan pemain Atletico, ketimbang kepada Robertson yang berdiri cukup bebas.

Bola dikendalikan oleh Joao Felix, dikirimkan kepada Marcos Llorente dan diselesaikan dengan satu tembakan ke area tiang jauh ketika Adrian hanya menjatuhkan diri tanpa kesempatan untuk menjangkau bola.

Baca juga: Klopp peringatkan Atletico: "Selamat datang di Anfield"

Mental para pemain Liverpool tampak tertampar dengan gol tersebut, sebab Adrian seolah membuang begitu saja keunggulan yang susah payah diperoleh rekan-rekannya.

Pada pengujung babak tambahan pertama, sebuah serangan balik gagal diantisipasi Liverpool dan Alvaro Morata mengirimkan umpan yang bisa dikejar Llorente sebelum ia melewati kapten tuan rumah Jordan Henderson dan bisa melepaskan tembakan untuk bersarang ke area gawang yang sama dengan gol pertamanya. Atletico dua, Liverpool dua.

Keunggulan agregat 3-2 membuat Atletico tampil tanpa beban pada babak tambahan kedua dan secara ironis mengakhiri catatan tak terkalahkan Liverpool bersama Juergen Klopp dalam laga kandang di Liga Champions.

Hal itu terjadi tepat di pengujung babak tambahan kedua saat sebuah serangan balik kembali jadi momok menakutkan bagi Liverpool yang terlanjur menumpuk banyak pemain di depan, sehingga Morata bisa sendirian dan Adrian tak memberikan perlawanan berarti atas tembakan tersebut, yang bersarang ke dalam gawang.

Atletico menang 3-2 dan menyingkirkan Liverpool dengan agregat 4-2. Kendati demikian, yel-yel You'll Never Walk Alone masih terdengar nyaring dinyanyikan suporter Liverpool yang hadir di Anfield ketika peluit tanda laga usai berbunyi.

Baca juga: PSG ke perempat final berkat kemenangan agregat atas Dortmund

Susunan pemain:

Liverpool (4-3-3): Adrian San Miguel; Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, Virgil van Dijk, Andy Robertson; Alex Oxlade-Chamberlain (James Milner), Jordan Henderson (Fabinho), Georginio Wijnaldum (Divock Origi); Mohamed Salah, Roberto Firmino (Takumi Minamino), Sadio Mane
Pelatih: Juergen Klopp

Atletico Madrid (4-4-2): Jan Oblak; Kieran Trippier (Sime Vrsaljko), Stefan Savic, Felipe, Renan Lodi; Angel Correa (Gimenez), Saul Niguez, Thomas Partey, Koke; Diego Costa (Marcos Llorente), Joao Felix (Alvaro Morata)
Pelatih: Diego Simeone

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020