Bersama perusahaan sekuritas cukup insentif melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang masih awam pasar modal...
Padang (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat Misran Pasaribu menyebutkan jumlah investor saham di Sumatera Barat sampai Desember 2019 mencapai 17.501 investor atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 13.098 investor.

Misran mengatakan pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan edukasi investasi di pasar modal kepada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi yang dilakukan bersama perusahaan sekuritas.

“Bersama perusahaan sekuritas cukup insentif melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang masih awam pasar modal lalu kami juga punya galeri investasi yang ada di berbagai universitas di Sumatera Barat,” katanya di Hotel Mercure, Padang, Kamis.

Misran melanjutkan nilai transaksi saham SID Sumatera Barat juga mengalami peningkatan pada 2019 yaitu sebesar Rp9,89 triliun sedangkan tahun sebelumnya Rp6,26 triliun.

Ia mengatakan kinerja pasar modal di Sumatera Barat masih jauh jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya sehingga OJK akan selalu berupaya membangun investasi dan transaksi saham sehingga dapat menunjukkan perbaikan.

Sementara itu, Misran mengatakan dari segi perbankan turut mengalami peningkatan baik untuk bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Aset bank umum yang sebesar Rp66,8 triliun pada 2019 ini meningkat 4,01 persen (yoy) dari Rp64,2 triliun, penyaluran kredit Rp54,1 triliun atau meningkat 5,71 persen (yoy) dari Rp51,2 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp45,7 triliun atau meningkat 6,63 persen (yoy) dari Rp42,9 triliun.

“Di Sumatera Barat penyaluran kredit masih didominasi kredit konsumsi sebesar 47,56 persen, kredit modal kerja sebesar 36,72 persen dan kredit investasi sebesar 15,72 persen,” jelasnya.

Misran menuturkan plafon KUR di Sumatera Barat sampai 2019 mengalami peningkatan yaitu dari Rp1,84 triliun menjadi Rp4,06 triliun atau naik 109,76 persen.

“Debitur KUR meningkat dari 69.997 debitur menjadi 118.603 debitur atau naik 69,44 persen,” ujarnya.

Kemudian, plafon KUR sektor pertanian meningkat dari Rp657 miliar menjadi Rp1,28 triliun atau naik 94,8 persen dan debitur KUR sektor pertanian juga meningkat dari 23.419 debitur menjadi 38.168 debitur atau naik 62,98 persen.

Baca juga: BEI: Investor di DIY tumbuh, namun transaksi turun terimbas Corona

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020