Jakarta (ANTARA) - Masker memang tak menjamin Anda terkena infeksi virus termasuk corona baru atau COVID-19, tetapi setidaknya bisa mencegah Anda terkena droplet atau tetesan air liur dari bersin atau batuk orang yang bisa saja mengandung COVID-19.

Namun, terkadang sulit menemukan benda ini belakangan pekan terakhir karena menjadi salah satu barang yang paling banyak dicari orang-orang. Untuk itu tak ada salahnya membuat masker sendiri atau DIY.

"Kalau untuk membatasi kontak dengan orang lain bisa kok bikin sendiri, setidaknya kita bisa membatasi tertular orang yang lagi batuk, pilek, flu," kata dokter kosmetologi, dr. Indira P. Tranggono di Jakarta, Kamis.

Menurut putri pendiri produk kosmetik dermatologi Indonesia “RISTRA” sekaligus pendiri bagian bedah kulit dan kosmetologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Retno Tranggono itu, Anda bisa menggunakan kain katun yang dimodifikasi menjadi masker.

Dia menyarankan, mencuci masker kain Anda setiap hari atau kalau bisa menggantinya setiap enam jam sekali.

"(Kalau) tidak sakit untuk covering yang penting adalah sebaiknya diganti sehari karena menyaring kotoran di samping kita per enam jam boleh," tutur Indira.

Ketimbang masker, orang-orang lebih disarankan menjaga sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari serangan virus, yakni menjaga pola makan sehat dan rutin beraktivitas fisik.

"Boost your immune system. Kalau gampang kena flu berati ada yang salah, berarti Anda tidak sehat karena orang yang imun sistemnya kuat mau ada orang flu di sekitar dia nggak akan kena," kata Indira.

Baca juga: Facebook Indonesia "take-down" iklan masker dan klaim obat corona

Baca juga: Kuba umumkan kasus pertama corona, minta warga bikin masker sendiri

Baca juga: Facebook sementara larang iklan masker, cegah eksploitasi corona

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020