Mereka bisa memilih menu pelatihan, setelah melakukan asesmen
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan tujuan dari program kartu prakerja adalah untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja guna memenuhi keahlian yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

"Program kartu prakerja ini program pelatihan bukan bisnis seperti biasa," kata Deputi Bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin di Jakarta, Kamis.

Rudy mengatakan program ini bukan program pemberian uang tunai bagi para pengangguran, karena merupakan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian para pekerja.

Ia menjelaskan program tersebut akan terintegrasi dengan platform digital maupun e-commerce yang akan memberikan pelatihan vokasi dalam bentuk online, offline maupun campuran.

Untuk mendapatkan kartu prakerja ini, tambah dia, para pekerja bisa mendaftar melalui website yang akan segera diluncurkan paling cepat pada akhir Maret 2020.

"Lembaga pelatihan nanti melakukan kurasi dengan platform digital, menunya berupa pelatihan, sama seperti memesan go-food. Mereka bisa memilih menu pelatihan, setelah melakukan asesmen," ujarnya.

Setelah melalui proses asesmen, para pekerja yang ingin memperkuat keahlian dapat mengikuti pelatihan dalam platform digital selama tiga bulan.

"Kita berharap tidak lebih dari tiga bulan, agar pekerja bisa lebih cepat mendapatkan pekerjaan atau melakukan wirausaha," ujarnya.

Seusai mendapatkan pelatihan tersebut, pekerja yang mengikuti program ini juga mendapatkan uang tunai sebesar Rp500.000 sebagai akomodasi.

Pekerja yang telah memperoleh peningkatan keahlian ini nantinya juga akan masuk dalam platform job placement agar cepat mendapatkan kerja.

"Bagi yang ingin menjadi wirausaha, nanti dipertimbangkan untuk disambungkan dengan kemudahan dalam mendapatkan KUR. Kita sedang memikirkan skema itu," kata Rudy.

Rudy mengatakan program kartu prakerja ini akan diluncurkan pertama kali di daerah pariwisata yang terdampak penyebaran COVID-19 seperti Bali, Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau.

"Proyek ujicoba awal nanti di Jakarta, Bandung dan Surabaya, ditambah prioritas di tiga provinsi," kata Rudy.

Menurut rencana, apabila program ini berhasil di provinsi terpilih, pemerintah akan memberlakukan kebijakan kartu pra kerja secara nasional pada Agustus 2020.

Beberapa platform digital siap menyediakan dukungan dalam pelatihan vokasi di program kartu pra kerja yaitu Ruang Guru, Bukalapak, Tokopedia, Gojek, Maubelajarapa.com, Haruka EDU dan PijarMahir.id.

Sebelumnya, pemerintah akan meluncurkan program kartu pra kerja pada April 2020 untuk dua juta penerima manfaat di Bali, Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau.

Peluncuran kartu prakerja ini akan disertai oleh pelatihan dengan menggunakan aplikasi online untuk meningkatkan keahlian maupun kualitas sumber daya manusia.

Untuk mendukung program ini, pemerintah sudah menerbitkan Perpres Nomor 36 Tahun 2020 Tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja.

Perpres ini menyatakan bahwa penerima manfaat program adalah para pencari kerja atau pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau membutuhkan peningkatan kompetensi.

Syarat untuk mendapatkan kartu prakerja antara lain WNI berusia paling rendah 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Penerima kartu berhak mendapatkan biaya dengan besaran tertentu untuk mengikuti pelatihan yang meliputi pembekalan, peningkatan atau alih kompetensi kerja.

Saat ini, program senilai Rp10 triliun ini dalam tahap persiapan seiring dengan rencana penerbitan Perpres untuk pembentukan Project Management Office (PMO).

Baca juga: Pemerintah libatkan "start-up" beri pelatihan penerima kartu pra kerja
Baca juga: Harapan Menaker, kartu prakerja dongkrak pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020