Jakarta (ANTARA) - Italia memperketat isolasi nasional sebagai tanggapan atas meningkatnya jumlah kematian akibat coronavirus, dengan memerintahkan semua toko dan layanan tidak penting ditutup.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte Rabu malam (11/3) mengumumkan penutupan sebagian besar kegiatan komersial dan ritel termasuk bar, restoran, dan salon kecantikan di antara yang diperintahkan untuk tutup.

Layanan publik tetap ada dan produksi industri diizinkan untuk berlanjut, dengan syarat bahwa perusahaan mengadopsi langkah-langkah keselamatan untuk melindungi pekerja dan mencegah penularan.

Giuseppe Conte mengatakan supermarket dan apotek akan menjadi satu-satunya pengecer yang tetap buka di Italia, katanya di akun resmi Facebook.

Baca juga: Apple pantau virus corona di Korsel dan Italia

Baca juga: Italia selidiki kasus harga masker dan cairan pembersih yang meroket


Pembatasan terbaru diberlakukan ketika jumlah korban virus melonjak lebih dari 30 persen pada hari Rabu menjadi lebih dari 800, kenaikan harian terbesar sejak awal wabah. Italia membatasi pergerakan dan aktivitas warga hingga 3 April.

Conte mengatakan sudah waktunya untuk "melangkah lebih jauh".

Perdana menteri mengatakan dunia sedang menonton untuk melihat bagaimana Italia, sekarang negara yang paling parah terkena virus di luar China.

"Pada saat ini seluruh dunia tentu saja memandangi kita untuk jumlah penularan, mereka melihat negara yang sedang dalam kesulitan, tetapi mereka juga menghargai kami karena kami menunjukkan pengetatan dan perlawanan yang besar," kata Conte dalam video yang diunggah di Facebook.

Baca juga: Giorgio Armani, rumah mode lainnya berdonasi perangi Covid-19 Italia

Baca juga: Dua pegawai Amazon Italia terinfeksi virus corona


"Aku punya keyakinan yang mendalam. Aku ingin membaginya denganmu. Besok mereka tidak hanya akan melihat kita lagi dan mengagumi kita, tetapi mereka akan mengambil kita sebagai contoh positif dari sebuah negara yang, berkat rasa komunitasnya, telah berhasil memenangkan pertempuran melawan pandemi ini."

Pada Rabu malam, Italia mencatat 12.462 kasus COVID-19 dikonfirmasi, dan 827 kematian, menurut angka terbaru dari Universitas Johns Hopkins dan agen Perlindungan Sipil Italia.

Korban tewas akibat virus ini sehari sebelumnya adalah 631 orang, mengutip laporan CNBC.

Menurut Conte, Italia akan menyisihkan lebih banyak uang untuk mengatasi wabah, meningkatkan pengeluaran hingga 25 miliar euro (28,3 miliar dolar)--naik dari 7,5 miliar euro yang diumumkan minggu lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah corona sebagai pandemi pada hari Rabu. Setidaknya ada 118.381 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia, menurut angka terbaru dari WHO. Setidaknya 4.292 orang telah meninggal dunia.

Baca juga: Indonesia petakan jumlah WNI di Italia pascapengumuman "lockdown"

Baca juga: Seluruh wilayah di Italia ditutup sampai 3 April

Baca juga: Penjualan mobil di Italia "terjun" 15 persen karena corona

Penerjemah: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020