Tangerang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo akan menghubungi langsung Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus terkait informasi terakhir soal penyakit saluran pernafasan karena virus Corona jenis baru (COVID-19).

"Kita juga antarnegara terutama di dekat-dekat kita. Tiga hari yang lalu saya telah bertelepon dengan PM (Singapura) Lee Hsien Loong berbicara soal perbatasan di Batam mengenai apa yang telah dan akan kita lakukan, nanti sore hari saya akan bertelepon dengan Dirjen WHO untuk mendapat informasi dan kita infokan apa yang telah dan akan kita kerjakan," kata Presiden Joko Widodo di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut seusai berkeliling Bandara Soekarno-Hatta untuk mengecek fungsi pemindai panas (thermal scanner)  dan pistol pemindai panas (thermal gun) di pintu kedatangan internasional bandara serta proses pembersihan bandara menggunakan disinfektan.

Saat meninjau, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin serta pejabat terkait lainnya.

Baca juga: Presiden Jokowi pimpin langsung satgas penanggulangan COVID-19

Baca juga: Pemerintah rahasiakan daerah penularan COVID-19 agar warga tak panik

Baca juga: Jokowi cek "thermal scanner" di Bandara Soetta


"Pemerintah juga berkomunikasi ke publik dengan aktif, reguler dan terbuka kepada masyarakat untuk mencegah simpang siur dan jubir juga sudah kita ditunjuk," ungkap Presiden.

Presiden juga meluncurkan sendiri video-video sesederhana agar masyarakat memahami virus Corona sehingga masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang tepat.

Selanjutnya sudah ada call center 119 ditambahkan kerja sama antara Kominfo dan Polri yang menindak penyebaran hoaks COVID-19.

"Tindakan pencegahan dan mitigasi harus kita lakukan bersamaan, pemerintah telah dan akan terus melakukan contact tracking seperti yang sudah saya sampaikan yang dikoordinasi BNPB didampingi Kemenkes didampingi TNI dan Polri terhadap orang-orang yang dinyatakan positif COVID-19," kata Presiden.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 135.168 orang di 119 negara dengan 70.415 orang dinyatakan sembuh dan 4.990 kematian per Jumat ini.

Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus di luar China hingga 13 kali lipat dengan jumlah negara terdampak yang meningkat drastis. Di China terdapat 80.814 kasus dengan total kematian 3.177 sedangkan negara-negara lain COVID-19 baru muncul misalnya di Italia terdapat 15.113 kasus dan 1.016 kematian, Iran 10.075 kasus dan 429 kematian serta Korea Selatan 7.979 kasus dan 71 kematian.

Di Indonesia pemerintah menyatakan 69 orang positif terjangkit COVID-19 dengan empat kematian. Hingga sekarang telah ada 5 orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia. Di Jepang 9 WNI dari ABK Dream World dinyatakan sembuh.*

Baca juga: Cegah corona, Jokowi makin sering minum jamu

Baca juga: Sambangi Istana, Ketum Golkar bahas Corona dan Omnibus Law

Baca juga: Presiden Jokowi contohkan cara cegah COVID-19 melalui video

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020