Pompa air tenaga angin menggunakan kincir angin yang langsung digunakan untuk menggerakkan pompa
Purwokerto (ANTARA) - Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Ropiudin mengatakan penggunaan pompa air tenaga angin sangat efektif untuk irigasi atau pengairan sawah

"Pompa air tenaga angin menggunakan kincir angin yang langsung digunakan untuk menggerakkan pompa, tidak melalui listrik lagi sehingga sangat efektif," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut mencontohkan pihaknya tengah mempersiapkan pembuatan pompa air tenaga angin untuk mengairi sawah di Desa Kedungweru, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Dia menjelaskan desa tersebut sebenarnya memiliki embung air yang sangat cukup untuk menampung air pada saat musim kemarau.

"Kendati demikian warga setempat merasa kesulitan mengaliri air dari embung tersebut ke sawah mereka karena memerlukan pompa," katanya.

Setelah dilakukan survei di lokasi itu, kata dia, didapati bahwa desa tersebut memiliki potensi energi angin yang cukup besar.

"Karena desa tersebut memiliki potensi energi angin yang cukup besar maka dirancang dan dibuatkan sistem terkendali pada proses pengairan sawah, sehingga sistem pompa bisa ditinggalkan tanpa harus dikontrol secara manual," katanya.

Dia menambahkan program tersebut merupakan bagian dari Program Desa Inovasi Kabupaten Kebumen.

"Kami ikut memberikan pendampingan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut di mana salah satunya adalah penggunaan pompa tenaga angin," katanya.

Dewan pakar energi terbarukan, Puslitbang Energi Baru dan Terbarukan LPPM Unsoed tersebut berharap inovasi itu akan membawa dampak baik bagi masyarakat setempat khususnya untuk pengairan sawah.

Baca juga: Mahasiswa FTUI kembangkan irigasi hemat biaya dan efisien
Baca juga: Presiden tinjau pembangunan saluran irigasi di Desa Pa Api

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020