Jakarta (ANTARA) - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa Indonesia harus bisa berdaulat di bidang kesehatan menyusul merebaknya virus corona jenis baru,  COVID-19 di Indonesia dan dunia.

Hasto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa ada pihak-pihak yang mencoba membesarkan persoalan tersebut.

Menurut Hasto, sejak memperjuangkan kemerdekaan para pendiri bangsa telah menjalankan upaya memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang salah satu instrumennya adalah aspek kesehatan.

Hasto mengatakan, bangsa Indonesia telah berjuang bertahun-tahun agar masyarakat terbebas dari berbagai penyakit rakyat seperti tuberkulosis, demam berdarah, tifus, dan lainnya.

"Demam berdarah kemarin di NTT sudah 139 kasus, melebihi virus corona," tegasnya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I DPD PDIP Banten, di kantor DPD PDIP Banten, di Kota Serang, Sabtu.

Melihat berbagai hal yang terjadi akhir-akhir ini, Hasto mengajak untuk menggelorakan kembali tekad yang sudah dirintis pendiri republik bahwa dalam hal kesehatan Indonesia tidak boleh tergantung pada bangsa lain.

"Kita harus berdaulat sehingga rakyat bisa memenuhi haknya untuk hidup sehat," katanya.

PDI Perjuangan mengapresiasi apa yang dilakukan Presiden Jokowi yang sangat memahami dan memiliki sense of crisis dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tepat.

"Kami berharap dengan dibentuknya Gugus Tugas, maka unit reaksi cepat COVID-19 yang sudah ada sebelumnya dan dipimpin langsung Presiden Jokowi, upaya penanggulangan penyebaran virus corona bisa diatasi dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Hasto pun melihat Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto, selalu menampilkan harapan bagi rakyat, tetapi pada saat bersamaan juga harus terus bekerja keras.

Selain itu, kata Hasto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, maupun Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, sudah menyiapkan insentif agar Indonesia tidak terganggu terkait dengan dampak virus corona ini.

"Namun, pesan ideologis yang disampaikan Ibu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada seluruh jajaran partai pada 2 Februari bahwa kita tidak boleh menyerah," katanya.

Presiden Kelima RI itu juga berpesan untuk berjuang, dan mengembangkan seluruh kemampuan, mengobarkan semangat gotong royong nasional untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa pejuang.

"Kita mampu mengatasi berbagai hal yang menjadi ujian terhadap kebangsaan kita, termasuk virus corona yang menerjang bangsa ini," kata Hasto.

Syaratnya, tambah dia, harus dengan kerja keras dan bergotong royong menyelesaikan persoalan dari hulu ke hilir.

Ia menegaskan DPP PDIP pada Rabu (11/3), sudah membahas persoalan corona dengan mengundang ahli virus. "Ahli virus itu telah memberikan pemaparan di hadapan Megawati Soekarnoputri," tegasnya.

PDIP juga mengundang Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, karena punya infrastruktur untuk melakukan sosialisasi bagaimana hidup bersih, meningkatkan imunitas tubuh agar tetap sehat.

"Termasuk soal bagaimana berjemur itu baik karena tidak hanya untuk vitamin D, tetapi untuk menghalau virus corona yang ternyata tidak tahan panas," katanya.

Selain itu, lanjut Hasto, PDIP juga menggelorakan rasa percaya diri karena memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, seperti bahan obat-obatan tradisional seperti kunyit, jahe, temulawak dan sebagainya.

"Kita punya sumber daya yang luar biasa obat-obatan tradisional. Dan ini kata para ahli menjadi salah satu penangkal yang membuat mengapa penyebaran virus corona tidak secepat apa yang terjadi di Italia dan Tiongkok," ujar Hasto.

Ia menegaskan, harus ada prinsip tegas hingga membangun kesadaran kembali untuk menghadapi berbagai kondisi akhir-akhir ini.

"Mari, apa yang terjadi saat ini menjadi momentum untuk menggelorakan semangat berdaulat di bidang kesehatan itu," katanya.

Baca juga: Indonesia miliki kemampuan uji laboratorium Covid-2019

Baca juga: Kasus corona di Masjid Seri Petaling merupakan klaster baru

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020