Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya
Surabaya (ANTARA) - Komisi B Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya menyatakan siap mengusulkan penambahan anggaran penanganan virus corona atau COVID-19 di Kota Pahlawan, Jatim, baik berupa pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan khusus untuk warga.

"Prinsipnya penganggaran ini tentunya akan kami pantau dan akan kami bicarakan dengan dinas-dinas terkait, misalkan anggaran khusus ini tidak mencukupi, bisa didiskusikan lewat PAK (Perubahan Anggaran Keuangan)," kata Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Akmarawita Kadir di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, sebenarnya untuk kasus pandemi atau penyebaran COVID-19 ini tidak ada rencana anggarannya karena kejadian yang tidak terduga, apalagi besarannya. Namun, lanjut dia, Pemerintah Surabaya mempunyai anggaran khusus untuk alokasi kejadian luar biasa (KLB) seperti halnya kota lain tentunya.

Baca juga: DPRD Surabaya dukung TK-SD-SMP diliburkan antisipasi dampak COVID-19
Baca juga: Antisipasi dampak COVID-19, siswa SD dan SMP di Surabaya diliburkan


Tentu saja, lanjut dia, alokasi anggaran khusus ini bisa dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Namun, apabila ada warga Surabaya yang terindikasi atau terdiagnosa COVID-19, maka akan seluruh pembiayaan akan ditanggung oleh pemkot.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya mengatakan pihaknya meminta pemerintah kota setempat membentuk gugus tugas daerah percepatan penanganan COVID-19 atau Virus Corona sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 7 Tahun 2020.

"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya dalam melakukan tindakan pencegahan dan antisipasi dampak virus Corona," katanya.

Pemkot Surabaya saat ini telah melakukan beberapa langkah mulai sosialisasi pencegahan, kesiapan layanan kesehatan rumah sakit milik pemkot, penyediaan fasilitas kesehatan khusus kerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair), penolakan kapal pesiar dan yang terbaru peniadaan semua kegiatan Car Free Day (CFD).

Baca juga: ITD Unair siapkan 2.000 tes kit COVID-19
Baca juga: Car Free Day di Surabaya ditiadakan cegah penularan virus corona


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita sebelumnya menyatakan meski kasus Virus Corona belum ditemukan di Surabaya, namun pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik, tapi tetap waspada, salah satunya yakni dengan menghindari atau meminimalisir daerah kerumunan massa.

Selain itu, Febria menyebut bahwa menjaga kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun adalah cara yang terpenting dalam mencegah penularan virus corona. Ketika seseorang mengalami batuk, lanjut dia, diharapkan agar menutup menggunakan tisu atau sapu tangan.

"Hindari menutup dengan menggunakan tangan, tapi yang terpenting adalah tetap menjaga stamina tubuh, istirahat yang cukup dan menghindari stres," katanya.

Baca juga: Lima WNA ditolak masuk Juanda bukan karena COVID-19
Baca juga: Pemkot Surabaya bantu masker dan baju pelindung kepada RS Unair


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020