Bandung (ANTARA News) - Indonesia harus mampu mempertahankan hak kepemilikan semua tumbuhan-tumbuhan berkhasiat, khususnya Temulawak dan menjadikannya sumber keuntungan bagi masyarakat Indonesia. Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman, mengatakan itu saat menghadiri acara Dies Natalis Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Bandung, Jumat. Dikatakan Temulawak, Kencur, Jahe merupakan komoditi yang besar bila dikembangkan dalam dunia farmasi dengan menggunakan riset dan teknologi. "Jika kita bisa mengolah temulawak menjadi shampoo, obat, pasta gigi, dll, maka itu bisa menjadi pendapatan yang sangat besar bagi ekonomi di Indonesia, Ucap Kusmayanto. Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan manfaat herbal karena merupakan pusat "bio diversity." Namun, sekarang Indonesia dihadapkan pada permasalahan hak kepemilikan Temulawak. India telah mengklaim bahwa temulawak merukan tumbuhan asli mereka. Untuk melawan klaim India tersebut, Menristek mengajak bidang Antropolgi untuk membuktikan hak kepemilikan tersebut melalui artefak Indonesia. Selain itu, bidang biologi juga harus mampu mendukung temulawak sebagai hak milik Indonesia. "Jangan sampai kekayaan kita menjadi milik orang" katanya. Jika temulawak menjadi hak milik Indonesia, maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan besar selain rasa kebanggaan. "Sekarang kita sedang dalam tren herbal dan natural. Indonesia mempunyai potensi besar dalam bidang herbal," ucap Kusmayanto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009