Di saat libur anak-anak dikasih PR banyak supaya tidak kemana-mana dan belajar di rumah
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Ade Yasin menginstruksikan kepada seluruh guru di Kabupaten Bogor agar menyiapkan setumpuk pekerjaan rumah (PR), menyusul keputusan Gubernur Jawa Barat meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, sebagai upaya pencegahan virus corona atau COVID-19.

"Di saat libur anak-anak dikasih PR banyak supaya tidak kemana-mana dan belajar di rumah," ujarnya usai rapat terbatas mengenai COVID-19 di Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Minggu.

Sementara, setiap guru tetap diwajibkan berangkat ke sekolah selama KBM diliburkan. Ade Yasin menginstruksikan  sistem piket guru untuk membersihkan sekolah, sehingga ruangan tetap dalam keadaan bersih ketika KBM dimulai kembali.

Menurutnya, secara teknis setiap guru akan memberikan PR secara daring ke setiap siswa ataupun diperantarai orang tua siswa, mengingat libur sekolah sudah berlaku mulai besok (16/3), hingga dua pekan ke depan.

Baca juga: Kabupaten Bogor gencar sosialisasikan COVID-19

Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Bogor pantau 20 ODP COVID-19

Baca juga: Sekda Kota Bogor jelaskan kesiapan hadapi COVID-19


Meski begitu, ia menegaskan bahwa belum ada kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bogor. Adapun yang masih dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) tujuh orang, pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang, dan belum ada satupun yang berstatus suspect ataupun terduga.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jabar mengeluarkan keputusan tentang kegiatan belajar mengajar siswa di rumah masing-masing selama dua pekan, mulai Senin (16/3), sebagai bagian upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19,

“Kami kemarin seharian berkoordinasi dengan para sekda, para kepala daerah, terkait sekolah di rumah,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Kurikulum yang akan diterapkan untuk kegiatan belajar di rumah, selain pelajaran yang biasa dilakukan di sekolah, adalah kurikulum tambahan tentang pendidikan COVID-19 melalui interaktif dan teknologi.

“Jadi, anak-anak di rumah itu belajar di rumah mengerjakan PR, tanya jawab via HP dengan gurunya, sehingga akhirnya anak-anak ini menjadi agen edukasi,” katanya.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020