Bandung (ANTARA News) - Band-band "Indie" di Indonesia rupanya menjadi inspirasi bermusik para band indie di Malaysia seperti Hujan Band.

"Jujur, band-band indie di Indonesia seperti Pure Saturday, The Sigit, White Shoes and The Couple Company mempengaruhi kami dalam bermusik," kata sang keyboardis Hujan Band,  Dimas, yang ditemui usai manggung di salah satu radio di Kota Bandung, Sabtu.

Menurutnya, tidak ada batasan dalam dunia bermusik. Ia menyatakan pengaruh bermusik bisa didapatkan dari mana saja, salah satunya band-band indie Indonesia.  Ia mengaku, tertarik dengan iklim bermusik di Indonesia yang dinilai bebas atau terbuka.

Nama Hujan Band, memang masih asing di blantika musik Indonesia

Akan tetapi, kiprah Hujan Band di negerinya sendiri bisa dikatakan sebagai "Klimaks" dari keberadaan musik indie atau alternatif di Malaysia.

Hujan Band, lahir dengan konser yang cukup unik. Mereka mencoba menentang arus musik yang ada di Malaysia, yang identik dengan irama melayu.

Karier bermusik Hujan Band, diawali dengan diedarkan "single" mereka melalui media online atau internet pada tahun 2005.

Dari sana, lewat dukungan media on line tersebut, Hujan Band mencetak sejarah dengan menjadi "The Most Online Generated Content in Malaysia".

Hingga saat ini, Hujan Band yang digawangi oleh Noh (vokalis), Acer (drummer), Jaja (bassis), AG (gitaris) dan Dimas (Keyboardis) telah berhasil menelurkan tiga album dan memiliki penggemar lebih dari 80 ribu orang di salah satu situs jejaringan dunia.(*)

   

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009