Keselamatan rakyat prioritas tertinggi saat ini,
Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI, Jazuli Juwaini meminta agar pemerintah melakukan strategi komprehensif dalam mengatasi wabah COVID-19 yang terukur, cepat dan tepat mulai strategi pencegahan, edukasi hidup sehat termasuk penyemprotan disinfektan berbagai fasilitas publik.

"Hingga kebijakan jaga jarak (social distancing), bahkan jika diperlukan langkah pengasingan atau 'lockdown' sejumlah wilayah yang eskalatif penyebaran wabahnya," kata Jazuli dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Jazuli menjelaskan saat ini pemerintah harus bertindak cepat dan cermat dalam mengambil kebijakan, kapan menerapkan "social distancing" seperti sejumlah pemda yang sudah meliburkan sekolah.

Baca juga: FPKS: Putusan MA terkait iuran BPJS penuhi rasa keadilan

Selain itu, menurut dia sejumlah Pemda juga menutup sementara tempat-tempat wisata dan keramaian, serta kapan melakukan pengasingan wilayah atau "lockdown" dan itu bisa dimulai dari jalur atau pintu penerbangan dan pelabuhan.

"Keselamatan rakyat prioritas tertinggi saat ini, kita semua paham pasti akan ada dampak ekonomi dan pertumbuhan. Tapi itu bukan prioritas sekarang, Pemerintah harus bertindak determinatif dalam mencegah persebaran virus ini," terangnya.

Baca juga: FPKS: RUU Omnibus Law harus berpihak pada rakyat

Jazuli menjelaskan, sebagai langkah antisipatif, Fraksi PKS DPR telah mengambil kebijakan kepada para stafnya di DPR seperti tenaga ahli, staf administrasi untuk bekerja di rumah mulai tanggal 16 hingga 28 Maret 2020 sesuai perkembangan situasi.

Kebijakan itu, menurut dia bagian dari strategi "social distancing" dengan mengoptimalkan pekerjaan dari rumah sekaligus mencegah penyebaran COVID-19.

"PKS siap bahu membahu bersama pemerintah dan komponen masyarakat untuk memasifkan pencegahan, edukasi dan mitigasi persebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: Polemik RUU Ketahanan Keluarga, FPKS: jangan sinis dulu

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020