Kekuasaan ini belum pernah digunakan sebelumnya
Sydney (ANTARA) - Ibu kota Australia, negara bagian terpadat kedua, menyatakan keadaan darurat pada hari Senin, sementara pertemuan besar dan tidak penting dilarang dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona setelah angka kematian nasional naik menjadi lima.

Australia telah mencatat hampir 300 kasus virus corona dan pihak berwenang takut akan peningkatan penyakit pernapasan seperti flu secara cepat.

Setelah seorang wanita berumur 77 tahun dan seorang wanita berusia 90 tahun meninggal di New South Wales, negara bagian Victoria dan ibu kota Australia Canberra - keduanya menyatakan keadaan darurat.

Pengumuman tersebut memungkinkan pejabat kesehatan negara bagian Victoria dan wilayah ibu kota Australia dapat menahan penyebaran virus dan mengurangi risiko kepada publik.

Petugas kesehatan akan dapat mengeluarkan perintah karantina yang mencakup seluruh pinggiran kota, bisnis atau profesi jika dianggap perlu.

Baca juga: Cegah virus corona, Australia minta pertemuan 500 orang ditiadakan
Baca juga: Mendagri Australia positif COVID-19


"Kekuasaan  ini belum pernah digunakan sebelumnya," kata perdana menteri negara bagian Victoria Daniel Andrews kepada wartawan di Melbourne, ibukota negara bagian Victoria.

"Ini, saya harap memberikan pengertian yang jelas tentang keadaan darurat kesehatan masyarakat yang belum pernah terjadi sebelumnya,"

Keadaan darurat Victoria akan berjalan selama empat minggu, sementara untuk wilayah ibu kota Australia akan berlaku selama setidaknya satu minggu.

Secara nasional, Australia memperketat perbatasannya, Perdana Menteri Scott Morrison pada hari Minggu memerintahkan semua orang yang datang dari luar negeri untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari.

Australia juga telah melarang pertemuan sosial yang tidak penting dengan lebih dari 500 orang, meskipun ini tidak berlaku untuk transportasi umum, pekerjaan atau sekolah.

Namun, banyak kantor meminta karyawan untuk bekerja dari rumah dan beberapa universitas terkemuka pada hari Senin tutup selama setidaknya satu minggu.

Penularan telah memakan korban besar di pasar global, di mana bank sentral memangkas suku bunga untuk melawan  virus corona.

Bank sentral Australia memompa likuiditas ekstra ke dalam sistem perbankan pada hari Senin, bagian dari langkah-langkah yang bertujuan untuk memastikan bisnis dan rumah tangga memiliki akses kredit karena virus corona menyebabkan kekacauan di pasar keuangan global.

Regulator korporat Australia meminta beberapa peserta di pasar ekuitas untuk membatasi jumlah perdagangan yang mereka lakukan setiap hari hingga 25 persen setelah lonjakan besar volume minggu lalu.

Namun, langkah tersebut tidak banyak menenangkan kegelisahan pasar, mengingat pasar saham lokal jatuh sebanyak 7 persen dalam perdagangan pagi.

Ratusan warga Australia telah mulai menimbun barang-barang, dari bahan pokok sampai pembersih.

Ritel terbesar di negara itu, Woolworths Group mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan dibuka secara eksklusif selama satu jam di pagi hari mulai dari Selasa hingga Jumat bagi warga lanjut usia Australia dan para penyandang cacat.

"ide yang bagus sekali," kata Morrison kepada Channel 7. "Mari kita saling menjaga dan membantu satu sama lain."

Sumber : Reuters

Baca juga: Liga A Australia larang penonton hadir di stadion
Baca juga: Khawatir virus corona, Katy Perry hentikan perjalanannya di Australia

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020