Jakarta (ANTARA News) - Konser grup band N*E*R*D (No one Ever Really Dies) yang batal digelar di Jakarta, Minggu malam (22/3) akhirnya membuat promotor konser Java Festival Productions dan Urbanite-Sinjitos harus kerja keras mengembalikan uang tiket pada para penonton. Humas Java Festival Productions, Nirmala kepada ANTARA di Jakarta, Minggu malam, mengungkapkan Java Festival Production dan Urbanite-Sinjitos akan melakukan pengembalian uang dari pembelian tiket mulai hari Rabu, 25 Maret sampai dengan Jumat, 27 Maret, antara jam 10.00 sampai 18.00 WIB. "Pengembalian tiket dan refund dapat dilakukan di tempat pembelian tiket masing-masing. Mereka kami harapkan membawa tiket atau voucher asli untuk melakukan refund," katanya. Tiket masing-masing adalah untuk kelas festival sebesar Rp300 ribu dan kelas tribun dijual sebesar Rp250 ribu. Untuk memudahkan proses pengembalian uang tiket yang sudah terlanjut dibayarkan, Java Festival Productions juga membuka saluan telepon HOTLINE di 08130902424, 0215703704 atau 96810022. "Dia sempat tertahan di Malaysia selama empat jam, kemudian mereka memutuskan kembali ke Amerika sehingga konser di Jakarta batal," ujar Nirmala. Batalnya konser N*E*R*D di Jakarta dikarenakan para personilnya khawatir akan merasakan pengalaman buruk seperti halnya yang baru mereka alami di Malaysia. Kejadian bermula ketika promotor di Malaysia telah dua kali meminta izin kepada pihak otoritas Malaysia, namun ditolak karena penampilan grup tersebut dianggap tidak sesuai dengan tata karma kesopanan yang digariskan oleh pihak otoritas Malaysia, sama seperti penyanyi Beyonce yang tidak bersedia merubah busananya yang dianggap sensual. Meskipun N*E*R*D dianggap tidak pantas, grup tersebut tetap diperbolehkan untuk memasuki negara Kerajaan Malaysia. Pada saat konser berlangsung tidak satupun otoritas negara Kerajaan Malaysia, dalam hal ini pihak imigrasi maupun polisi, melarang grup tersebut untuk manggung di atas pentas. Baru kemudian setelah pertunjukan usai, seluruh paspor anggota N*E*R*D ditahan yang kemudian mengejutkan para personilnya dan kecewa karena pihak promotor Malaysia tidak mendistribusikan informasi dengan baik. Namun, setelah adanya negosiasi dan penyelidikan oleh pihak yang berwajib, diputuskan bahwa yang bersalah adalah pihak promotor penyelenggara "Sunburst Music Festival". Penyelenggara yang harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009