Jakarta (ANTARA) - Produsen barang-barang mewah LVMH mulai memproduksi hand sanitizer alias cairan pembersih tangan di tiga pabrik parfum dan kosmetiknya untuk didistribusikan di sejumlah rumah sakit di Prancis guna memerangi wabah virus corona, COVID-19 di negara itu.

Tiga pabrik itu, alih-alih memproduksi parfum-parfum Christian Dior, Guerlain dan Givenchy, minggu ini akan memproduksi setidaknya tiga ton hand sanitiser.

Gel hand sanitizer itu akan dikirim "tanpa biaya" ke otoritas kesehatan Prancis, khususnya 39 rumah sakit umum di Paris, LVMH mengatakan pada hari Minggu (15/3) dilansir The Guardian.

"Saya ingin berterima kasih kepada LVMH karena bertindak begitu cepat, mereka menawarkan ini pada Sabtu malam pukul 9 malam (2000 GMT), dan mengkonfirmasikannya pada hari Minggu," kata kepala rumah sakit Paris Martine Hirsch kepada AFP.

Rumah sakit kota dilaporkan memang belum kehabisan hand sanitizer, tetapi persediaan mereka sudah mulai menipis. Juru bicara sistem rumah sakit Paris yang lain juga mengatakan mereka siap untuk menyumbangkan pasokan.

Ketakutan terinfeksi virus corona baru telah memicu penggunaan hand sanitizer di seluruh Prancis, dengan banyak apotek membatasi pembeli hanya bisa membeli satu botol kecil per orang.

Pemerintah mengeluarkan keputusan yang membatasi harga setelah laporan beberapa pengecer berusaha untuk mendapatkan keuntungan tambahan dari calon pembeli, dengan sebotol hand sanitizer isi 100ml sekarang harganya tidak lebih dari tiga euro.

Produsen di Prancis mengatakan mereka telah merekrut pekerja untuk memenuhi permintaan yang melonjak, karena pihak berwenang mendesak pembersihan tangan secara ketat di antara langkah-langkah untuk mengurangi wabah.

Baca juga: Kupas tuntas "hand sanitizer" untuk cegah virus corona

Baca juga: Perlukah sabun khusus untuk cuci tangan?

Baca juga: "Hand sanitizer" buatan sendiri, efektifkah cegah COVID-19?

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020