Jakarta (ANTARA) - Alphabet Inc, perusahaan induk Google dan YouTube, memperkirakan platform berbagi video tersebut mungkin akan mengalami banyak kendala karena karyawan mereka bekerja dari rumah akibat pandemik virus corona.

"Beberapa pengguna, pengiklan, pengembang dan penerbit mungkin mengalami penundaan dalam bantuan dukungan untuk beberapa layanan yang tidak mendesak. Layanan itu sekarang didukung terutama lewat obrolan, email dan kanal layanan swalayan," kata Google, dikutip dari Reuters.

Google mengurangi jumlah karyawan yang masuk ke kantor selama pandemik ini, termasuk untuk divisi YouTube, yang kebanyakan bergantung pada kecerdasan buatan dan mesin otomasi untuk mengatasi kendala di konten.

Meski sudah menggunakan kecerdasan buatan, Google umumnya tetap memakai tinjauan manusia, terkadang hasil tinjauan mesin tidak seakurat tinjauan manual.

Respons YouTube untuk pengajuan banding konten juga akan melambat karena kebijakan terbaru untuk bekerja dari rumah.

Saat ini kantor peninjauan konten di Google berada di Amerika Serikat, Singapura, India dan Irlandia.

Tinjauan manusia untuk produk Google lainnya juga diperkirakan akan melambat, antara lain untuk iklan di Google Ads, aplikasi yang masuk Google Play Store dan fitur bisnis di Google Maps.

Baca juga: Belgia punya robot yang membuat lansia tidak kesepian selama corona

Baca juga: Apple, Google, Amazon blokir aplikasi tidak resmi tentang virus corona

Baca juga: Google kembangkan situs web khusus untuk virus corona

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020