Jerusalem (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menguji-coba vaksin Antraks pada tentara pada awal 1990-an, selama proyek penelitian rahasia tanpa mengungkapkan perinciannya secara penuh, demikian isi laporan yang disiarkan Rabu.

Laporan mengenai percobaan tersebut disetujui untuk disiarkan Rabu malam oleh Pengadilan Tinggi Israel, menyusul pertikaian hukum selama tiga bulan, kata harian Ha`aretz dalam laman internetnya.

Korps Medis IDF dan New Tziona Biological Institute melakukan percobaan, yang diberi nama sandi "Omer 2", selama bagian pertama 1990-an, yang meliputi 716 prajurit IDF dari satu bagian sebanyak 4.000 personil.

Percobaan itu ditujukan untuk memastikan kemanjuran vaksi Antraks, kata laporan tersebut.

Menurut laporan itu, mereka yang melakukan percobaan tersebut gagal memberitahu tentara mengenai bahaya vaksin itu dan dampak yang mungkin timbul.

Laporan tersebut juga meragukan apakah percobaan itu memenuhi tujuan operasi apa pun, dan mengatakan pemilihan tentara sebagai "kelompok contoh" melanggar prinsip etika.

Laporan itu dirancang oleh satu komite dokter khusus, penasehat hukum, dan seorang ilmuwan dari Israeli Weizman Institute of Science.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009