Jadi, bukan berarti gili yang ditutup, cuma akses dari Bali itu yang kita tutup
Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menegaskan pembatasan transportasi ke kawasan wisata tiga gili, yang berada di Kabupaten Lombok Utara, yakni Gili Trawangan, Meno, dan Air, hanya berlaku bagi penyeberangan kapal cepat dari Bali.

"Untuk mencegah lolos dari pemeriksaan kesehatan, kita batasi dulu akses dari Bali. Jadi, bukan berarti gili yang ditutup, cuma akses dari Bali itu yang kita tutup, karena kita diberikan informasi, Bali disebut sebagai salah satu daerah yang sudah terpapar," katanya dalam konferensi pers di Bandara Internasional Lombok, NTB, Selasa.

Baca juga: Pemprov NTB bantah informasi tiga Gili "lockdown" dari wisatawan

Akses transportasi dari Bali yang dimaksudkannya berupa penyeberangan laut menggunakan kapal cepat.

Sarana transportasi umum itu ditutup lantaran NTB dikatakan masih belum memiliki alat pendeteksi dini virus corona, seperti thermal scanner.

"Jadi akses kapal dari Bali yang langsung ke gili itu sementara ditutup sambil kita mempersiapkan alat pemeriksaan. Kalau itu sudah ada, akses langsung bisa dibuka kembali," ujarnya.

Karenanya, wisatawan masih bisa menikmati liburan di kawasan wisata gili. Melalui pelabuhan bangsal, yang berada di seberang kawasan wisata gili, wisatawan bisa memanfaatkan sarana transportasi kapal penyeberangan umum.

Untuk lebih memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang ingin berlibur di kawasan wisata gili, pemerintah bekerja sama dengan Polda NTB akan melakukan penyemprotan disinfektan.

"Rencananya Rabu (18/3/2020) besok, tim dari KBR (Kimia, Biologi, Radiologi) akan merapat ke utara. Penyemprotan akan dilakukan di pelabuhan bangsal," kata Komandan Satbrimobda NTB Kombes Pol Komaruz Zaman yang ditemui di sela kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di Bandara Internasional Lombok.

Baca juga: NTB tutup destinasi wisata tiga Gili antisipasi virus corona
Baca juga: Lombok Utara tetap terbuka menerima turis asing

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020