kalau misalnya memang membanjir, kita bisa dua kali lipatkan
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mampu memeriksa 160 spesimen terduga atau "suspect" COVID-19 dalam sehari jika dalam kondisi permintaan pemeriksaan membludak.

"Rutin satu hari bisa 80 spesimen dengan satu PCR (polymerase chain reaction). Kalau misalnya memang membanjir, kita bisa dua kali lipatkan," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler EIjkman Prof Amin Soebandrio kepada ANTARA, Jakarta, Selasa.

Amin mengatakan rumah sakit banyak mengajukan permintaan untuk virus transport media (VTM) yang digunakan untuk menyimpan hasil usapan saluran pernafasan atau spesimen yang kemudian dikirim ke Lembaga Eijkman.

VTM ini berguna untuk menjaga agar spesimen dalam kondisi aman dan tidak terkontaminasi saat proses pengepakan dan pengiriman untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.

Baca juga: Lembaga EIjkman: Merokok tingkatkan risiko tertular COVID-19
Baca juga: Eijkman surati Menristek untuk pengembangan vaksin COVID-19


Sesuai prosedur, kata Amin, Lembaga Eijkman tidak melakukan pengambilan spesimen dari orang yang datang langsung ke lembaga itu.

Spesimen diambil oleh dan dikirim dari fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang dapat melakukan pengambilan sampel swab atau usapan saluran pernapasan.

Oleh karena itu, masyarakat tidak bisa langsung datang ke Lembaga Eijkman dengan maksud mengajukan pemeriksaan terkait infeksi COVID-19. Jika datang langsung ke Lembaga Eijkman, orang itu akan segera diarahkan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mengikuti pemeriksaan di sana.

"Prosedurnya sebetulnya tidak boleh orang datang langsung ke sini. Kami hanya menerima sampel dari rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Menristek: Eijkman dan Bio Farma intensif upayakan pembuatan vaksin
Baca juga: Menristek: Eijkman-Bio Farma bahas pengembangan vaksin corona


Hingga saat ini, Amin mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan data terkait jumlah spesimen yang sudah diperiksa dan permintaan yang masuk. Permintaan pemeriksaan hasil spesimen itu datang dari dan luar Jakarta.

Proses pemeriksaan spesimen di Lembaga Eijkman telah dimulai sejak Senin (16/3). Hingga saat ini, masih cukup satu PCR digunakan untuk tes spesimen. Lembaga Eijkman memiliki beberapa mesin PCR. Sumber daya manusia untuk melakukan uji spesimen itu juga masih mencukupi.

"Sampai saat ini masih mencukupi. Tapi kami sedang mempersiapkan apabila dibutuhkan tambahan tenaga untuk itu," ujar Amin.

Pemeriksaan spesimen dapat berlangsung minimal satu hingga dua hari. Jika spesimen telah diterima Eijkman sejak pagi dapat segera dilakukan pemeriksaan dari pagi hingga sore, dan hasilnya dapat disampaikan ke rumah sakit pada keesokan harinya.

Baca juga: Lembaga Eijkman: Indonesia mampu deteksi virus corona
Baca juga: Eijkman: Perlu deteksi silang virus COVID-19 perkuat konfirmasi
Baca juga: Kepala Lembaga Eijkman: Cuci tangan cara utama cegah penularan coronaBaca juga: Lembaga EIjkman: Merokok tingkatkan risiko tertular COVID-19


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020