Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui akun media sosialnya mengeluarkan lima panduan keamanan bagi para pekerja, staf atau karyawan yang mengikuti kebijakan pemerintah untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH).

Panduan BSSN untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat berinteraksi di ruang siber (cyberspace) saat melakukan WFH itu di antaranya:

1. Waspada terhadap Social Engineering

BSSN mengimbau masyarakat yang bekerja dari rumah agar waspada terhadap sejumlah kegiatan untuk mendapatkan informasi rahasia/penting dengan cara menipu pemilik informasi tersebut.

Caranya dengan tidak asal membuka email dan tautan (link) yang mencurigakan atau berasal dari sumber tak terpercaya.

Perlu diingat, kehadiran berbagai teknologi yang memudahkan kehidupan tidak cukup aman membantu orang-orang saat bekerja di rumah.

Ketika bekerja di rumah, para peretas (hacker) mengetahui bahwa staf/karyawan yang bekerja atau belajar dari rumah akan mengandalkan informasi dari koneksi internet seperti email, group chat, hingga media sosial.

Kondisi itu dapat dimanfaatkan hacker untuk meretas data dan informasi dengan menggunakan situs palsu yang menyerupai situs aslinya​​​​​​​ (metode phising) dan mempermainkan psikologi korban dengan berbagai modus. Misalnya mengirimkan kabar sesuatu yang mendesak atau urgen.

Baca juga: Apa beda "hacking" dan "social engineering"?

Baca juga: Diretas, Bukalapak pastikan tidak ada data bocor

Baca juga: Instagram diretas, informasi jutaan akun bobol


Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020