Destinasi wisata juga diwajibkan menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Yogyakarta (ANTARA) - Para pelaku wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kegiatan "Reresik Wisata Jogja" atau pembersihan lingkungan destinasi wisata secara serentak untuk pencegahan penularan virus corona jenis baru atau COVID-19.

Pengelola wisata Nglanggeran, Aris Budiyono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa, menjelaskan kegiatan "Reresik Wisata Jogja" akan digelar mulai Selasa (17/3) hingga Sabtu (21/3) di beberapa obyek wisata di DIY.

"Kita akan menyasar pada fasilitas yang sering tersentuh tangan dengan memaksimalkan disinfektan," kata dia.

Selain itu, kata dia, destinasi wisata juga diwajibkan menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang dilengkapi dengan tissue dan tempat sampah tertutup pada akses masuk obyek wisata.

Gerakan yang diprakarsai oleh 17 pelaku wisata itu, antara lain dilaksanakan di Tebing Breksi, Penting Sari, Kampung Flory, Blue Lagoon, Taman Candi Kedulan, Kawasan Candi Banyunibo, Tebing Banyunibo, Pinussari, Seribu Batu, Lintang Sewu, Pinus Pengger, Becici, Pinus Asri, Telaga Jonge, Ngingrong, Nglanggeran, Nglinggo dan Dewa Wisata Segaji.

Pengelola Breksi, Kolik Widiyanto menambahkan sebagai pengelola wisata, pihaknya ditantang untuk menyajikan destinasi wisata yang aman, nyaman dan bersih. Menghadapi Corona menurutnya harus dengan menjaga kebersihan.

Baca juga: Pelaku wisata Glagah Kulon Progo tolak pembangunan Plaza Kuliner
Baca juga: Kemenhub realisasikan bantuan kapal pinisi dukung pariwisata Lembata


Untuk itu, Breksi fokus juga meningkatkan kebersihannya melalui pemasangan fasilitas cuci tangan di 20 titik.

“Kita fokus untuk bersih-bersih lokasi Breksi, tapi tetap tidak tutup. Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan untuk pengunjung. Tentunya pelayanan kami tidak akan menyalahi protokoler dari Kemenkes RI," kata Kolik.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mendukung penuh kegiatan bersih lingkungan wisata ini. Sudah semestinya pemeliharaan, peningkatan daya tarik serta keamana dan kenyamanan destinasi wisata menjadi tanggung jawab semua pihak.

"Saya melihat inisiatif yang dilakukan para pelaku wisata ini merupakan wujud konkrit untuk mendukung Pemda DIY dalam melawan Covid-19. Tentunya kami beserta jajaran sangat mengapresiasi kesadaran dan keikhlasan mereka untuk berupaya mendukung pemerintah," kata Singgih.

Menurut dia, kegiatan itu adalah implementasi dari komitmen dan kemandirian para pelaku wisata untuk mewujudkan Sapta Pesona Wisata DIY. Melalui kegiatan ini, ia berharap pesona wisata akan terangkat.

"Ini adalah bentuk guyub dan komitmen mereka. Saya berharap bisa berimbas ke sektor yang lain, tak hanya wisata saja. Kalo sektor lain juga melakukan hal yang sama, maka seluruh DIY akan bersih dan tentu bisa mengurangi Virus Covid. Bisa menjadi gerakan rakyat Jogja juga," kata Singgih.

Baca juga: Luhut kaji aturan karantina 14 hari sebelum masuk Indonesia
Baca juga: BUMN-swasta bersatu majukan pariwisata dengan Indonesia Destinasiku

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2020