Keputusan itu diambil mempertimbangkan beberapa rujukan, antara lain pemberitaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) yang memperpanjang status darurat COVID-19 hingga 29 Mei serta tidak adanya izin penyelenggaraan.
Baca juga: Final Four Proliga akan digelar di Sentul dan tanpa penonton
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) melalui surat resmi bernomor 170/PP/PBVSI/III/2020 tertanggal 18 Maret 2020 menyampaikan hal tersebut kepada tim manajer klub dan para sponsor Proliga 2020.
"Kami akhirnya dengan pertimbangan berat harus mengambil keputusan untuk menghentikan pertandingan kompetisi bola voli Proliga 2020 sampai dengan ranking babak penyisihan," demikian pernyataan dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo dan Direktur Proliga Hanny S. Surkatty, dikutip di Jakarta, Rabu.
"Babak Final Four dan Grand Final Proliga 2020 ditiadakan,” katanya.
Baca juga: Corona mewabah, PBVSI segera bahas sisa pertandingan Proliga 2020
Keputusan penghentian ini muncul satu hari setelah panitia penyelenggara pada Selasa (17/3) mengumumkan bahwa sisa pertandingan Proliga 2020 bakal tetap digelar sesuai jadwal, meski harus dipindah ke lokasi lain di Padepokan Voli, Sentul, Kabupaten Bogor dan tanpa penonton.
Berselang satu hari setelah pengumuman itu, panitia lantas meminta maaf kepada para penggemar atas keputusan pemberhentian sisa pertandingan Proliga 2020 ini.
Baca juga: Bandung bjbTandamata juara putaran dua Proliga 2020
Apabila Proliga 2020 berakhir hingga babak penyisihan, dengan demikian sudah dipastikan bahwa trofi juara akan jatuh kepada pemimpin klasemen, yaitu Jakarta BNI 46 di sektor putra, sedangkan di sektor putri, status tersebut berhasil direbut oleh tim Jakarta Pertamina Energi (JPE).
Hingga Rabu (18/3), kasus positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 227 kasus, 19 di antaranya meninggal, dan 11 dinyatakan sembuh.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
