Chisinau/Ankara/Brasilia (ANTARA) - Otoritas di tiga negara, yaitu Turki, Moldova, dan Brazil, pada hari berbeda mengumumkan kematian pertama akibat COVID-19.

Pemerintah Moldova mengumumkan kasus kematian pertama, Rabu, demikian keterangan Kementerian Kesehatan. Moldova merupakan negara di wilayah timur dengan populasi 3,5 juta jiwa. Per hari ini (18/3), jumlah pasien positif COVID-19 di Moldova mencapai 30 jiwa.

Parlemen Moldova, Selasa, mengumumkan status darurat guna menekan penyebaran virus.

Sementara itu, otoritas di Turki pada Selasa melaporkan kematian pertama akibat COVID-19. Di negara itu, jumlah pasien bertambah dua kali lipat dalam waktu 24 jam dari 47 pasien menjadi 98 pasien.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dalam sesi jumpa pers mengatakan korban tewas merupakan warga berusia 89 tahun. Ia tertular dari seseorang yang sempat berada di China, pusat penyebaran wabah.

Sejauh ini, Turki telah merawat 51 pasien positif COVID-19.

Baca juga: Perkembangan virus corona, Bulgaria dan Moldova laporkan kasus pertama
Baca juga: Cegah COVID-19, Rusia hentikan perjalanan ke Latvia, Ukraina, Moldova


Di wilayah Amerika Selatan, Brazil juga melaporkan kasus kematian pertama akibat COVID-19, Selasa. Korban merupakan pria berusia 62 tahun dengan riwayat penyakit diabetes dan hipertensi. Ia meninggal dunia, Senin, setelah memeriksa diri di rumah sakit swasta di Sao Paulo, Selasa, kata pihak pemerintah dalam sesi jumpa pers.

Korban tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Di saat yang sama, otoritas setempat juga memeriksa kemungkinan adanya penularan virus pada empat kasus kematian di sejumlah rumah sakit yang tidak disebutkan oleh pemerintah.

Sementara itu, Presiden Brazil Jair Bolsonaro menjalani pemeriksaan kedua untuk COVID-19. Bolsonaro telah menjalani pemeriksaan COVID-19 pada Jumat dan hasilnya negatif.

Di tengah penyebaran virus, Kongres membatalkan pertemuan demi mencegah penularan COVID-19. Pemerintah Brazil juga mengumumkan akan menutup sebagian perbatasannya dengan Venezuela, Rabu.

Penutupan itu akan mencegah pengungsi dari Venezuela memasuki Brazil, tetapi aturan itu tidak berlaku untuk kendaraan pengangkut barang.

Menteri Kesehatan Brazil Luiz Henrique Mandetta meminta perbatasan ditutup karena menurut dia Pemerintah Venezuela tidak mampu menyediakan layanan kesehatan untuk rakyatnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Moldova larang WNA masuk pesawat dari negara terjangkit corona
Baca juga: Turki karantina ribuan anggota jamaah umrah yang tiba di Tanah Air

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020