Lebak (ANTARA) -
Destinasi wisata adat masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak ditutup sementara akibat penyebaran virus corona atau COVID-19 yang ditetapkan Gubernur Banten Wahidin Halim menjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Kita tutup kawasan Baduy dari wisatawan hingga dua pekan ke depan baik kunjungan ke Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Namun, Baduy Dalam terlebih dahulu sudah ditutup hingga tiga bulan sehubungan memasuki upacara Kawalu," kata tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija, Rabu.

Penutupan wisata tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona agar tidak masuk ke permukiman masyarakat Baduy.

Baca juga: Covid-19, kenali dan hadapi

Oleh karena itu, tetua lembaga adat Baduy menyelenggarakan musyawarah untuk menyepakati penutupan sementara dari kunjungan wisatawan.

Selain itu juga warga Baduy pun tidak boleh pergi ke luar daerah,terkecuali mereka ada keperluan penting yang diperbolehkan.

Baca juga: Gubernur Sultra ajak investor tambang ikut cegah virus corona

Sebaliknya, kata dia, warga Baduy yang berada di luar daerah, seperti di Jakarta maupun kota lainnya untuk segera pulang ke kampung.

Mereka sebelum kembali ke kampung halaman terlebih dahulu dilakukan pengecekan kesehatan di Rumah Sakit maupun Puskesmas setempat.

Pengecekan kesehatan itu agar permukiman masyarakat Baduy terbebas dari COVID-19 itu," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan sejauh ini belum ditemukan warga Lebak,termasuk masyarakat Baduy teridentifikasi virus corona.

Petugas medis di Puskesmas juga terus berkoordinasi untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Selama ini, ia belum menerima laporan adanya warga yang terinfeksi virus corona,katanya.

Untuk pencegahan virus corona dengan mengutamakan pola hidup bersih dan sehat, mengkonsumsi makanan yang bergizi, rutin olah raga dan banyak istirahat.

Selain itu juga mencuci tangan dan tidak berkunjung ke pusat keramaian serta tidak berjabat tangan atau kontak langsung dengan si penderita,ujarnya.

Baca juga: ABK dari Jakarta dirujuk ke Palangka Raya diduga terjangkit COVID-19
Baca juga: Guru besar UGM positif COVID-19
Baca juga: Luhut minta Kemenhub kaji opsi mudik di tengah merebaknya COVID-19

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020