Kebijakan tersebut diperlukan untuk memastikan masyarakat bisa mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah dinilai perlu lebih fokus lagi dalam mengantisipasi ketersediaan dan akses terhadap kebutuhan pokok pangan dalam mengatasi dampak penyebaran virus corona atau COVID-19 yang berlangsung relatif cepat dan mempengaruhi kondisi perekonomian nasional.

"Pemerintah perlu mengutamakan kebijakan yang fokus pada ketersediaan dan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok. Kebijakan tersebut diperlukan untuk memastikan masyarakat bisa mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau," kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan di Jakarta, Rabu.

Menurut Pingkan, selain untuk menjaga kestabilan harga, kebijakan ini juga penting untuk menjaga tumbuhnya konsumsi di masyarakat sehingga diharapkan bisa menjadi stimulus perekonomian nasional yang terkena dampak perlambatan ekonomi global akibat wabah COVID-19 ini.

Di tempat terpisah, Badan Pusat Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) meminta pemerintah memperhatikan sejumlah isu di bidang ekonomi yang terdampak wabah virus corona jenis baru (COVID-19).

Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H Maming mengatakan isu itu antara lain terkait dengan ketersediaan stok dan pasokan pangan yang akan mempengaruhi stabilitas harga pangan; serta pembatasan perjalanan dan mobilitas pekerja yang mempengaruhi sektor pariwisata dan transportasi.

Sebagaimana diwartakan, Pemerintah secara aktif melakukan monitoring atau pengawasan harga dan pasokan pangan secara rutin setiap pekan dalam rangka antisipasi ketersediaan pasokan pangan pokok untuk menghadapi Bencana Nasional COVID-19.

"Kita akan monitor terus. Pangan tidak boleh kurang, itu arahan Presiden," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rakortas pembahasan tentang Ketersediaan Pasokan Bahan Pangan Pokok bulan Maret-Agustus 2020 di Jakarta, Senin (16/2).

Menko Airlangga menjelaskan perkiraan ketersediaan dan kebutuhan beberapa bahan pangan pokok, terutama komoditas beras, jagung, daging sapi/kerbau, gula dan bawang putih dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan

Saat ini stok beras yang tersebar di gudang Perum Bulog, penggilingan dan pedagang mencapai 3,5 juta ton. Panen raya diperkirakan terjadi bulan Maret, April dan Mei mendatang sehingga pada akhir Mei 2020 akan terdapat stok beras sebesar 7,7 juta ton.



Baca juga: Bulog jamin stok beras cukup selama masa penanganan COVID-19
Baca juga: Mentan jamin stok 11 kebutuhan pangan aman hingga Agustus
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Pemerintah jamin stok pangan hingga Agustus

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020