Jakarta (ANTARA) - Platform pesan instan dari Facebook Inc, WhatsApp, meluncurkan pusat informasi terkait pandemi virus corona yang saat ini terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Dalam keterangan resmi, Rabu, malam, WhatsApp menginformasikan pusat informasi berisi panduan sederhana untuk para pengguna mereka yang berprofesi sebagai petugas kesehatan, pengajar, organisasi nirlaba, pegawai pemerintah dan pelaku bisnis.

Baca juga: Facebook tawarkan bantuan dana untuk UKM terdampak corona

Baca juga: Raksasa teknologi komitmen perangi penipuan dan misinformasi COVID-19


"Kami mengamati bahwa selama periode ini banyak yang mengandalkan WhatsApp, baik dalam komunikasi antarteman dan orang yang dicintai, antara dokter dan pasiennya, maupun guru dan siswanya. Kami ingin menyediakan pusat informasi sederhana yang dapat membantu menghubungkan orang-orang di saat yang penuh kewaspadaan ini," kata Head of WhatsApp, Will Cathart.

Situs pusat informasi ini berisi panduan menggunakan WhatsApp untuk menunjang komunikasi selama gerakan tidak keluar rumah, social distancing, untuk mencegah penyebaran virus corona yang lebih luas.

"Situs ini juga menawarkan tips dan konten umum bagi pengguna di seluruh dunia demi mengurangi penyebaran rumor dan membuka akses terhadap informasi kesehatan yang akurat," kata WhatsApp.

Baca juga: Facebook Indonesia "take-down" iklan masker dan klaim obat corona

Baca juga: Mark Zuckerberg akan danai tes virus corona


WhatsApp akan bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) untuk memuat hotline yang menyediakan informasi seputar COVID-19 di pusat informasi tersebut.

"Sampai saat ini, WhatsApp telah bekerja sama dengan sejumlah kementerian kesehatan nasional dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk memberikan informasi faktual kepada pengguna melalui perpesananan singkat di berbagai negara, termasuk Singapura, Israel, Afrika Selatan, Brasil, dan Indonesia. Seiring upaya ini berlanjut, pusat informasi ini akan terus diperbarui sesuai situasi terkini".

WhatsApp mendonasikan dana sebesar 1 juta dolar untuk Jaringan Internasional Penguji Fakta (IFCN) asuhan Poynter Institute untuk mendukung pengecekan fakta.


Baca juga: Facebook sementara larang iklan masker, cegah eksploitasi corona

Baca juga: Begini cara Facebook Indonesia perangi hoaks corona

Baca juga: "Work from Home", berikut beberapa tips untuk keamanan siber

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020