Jadi BUMN bisa menjadi pelopor dari kebijakan tersebut,
Jakarta (ANTARA) - Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai bahwa kebijakan menjaga jarak atau social distancing tepat dan BUMN menjadi pelopor dari kebijakan tersebut.

"Social distancing saya kira kebijakan tepat dan bersifat mandatory bagi semua warga masyarakat tak terkecuali," ujar Toto saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Dia juga menambahkan bahwa kebijakan social distancing melalui bekerja dari rumah atau working from home sebaiknya juga diimplementasikan secara lebih integratif , hanya fungsi yang berkaitan dengan layanan publik yang masih bisa dilakukan dengan interaksi langsung.

"Itu pun dilakukan dengan protokol yang sesuai standard. Jadi BUMN bisa menjadi pelopor dari kebijakan tersebut," kata pengamat BUMN tersebut.

Baca juga: Imbauan jaga jarak, KCI tambah dua pemberangkatan kereta KRL

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyebut langkah social distancing atau menjaga jarak antarsatu dengan yang lain menjadi hal yang paling penting dilakukan dalam situasi mewabahnya COVID-19.

Presiden mengatakan, dengan kondisi tersebut, sudah saatnya bekerja dari rumah, belajar dari rumah, serta beribadah di rumah. Presiden juga mengajak seluruh rakyat bekerja sama, saling tolong menolong, bersatu padu, bergotong-royong menangani COVID-19.

Sejumlah BUMN telah mengikuti imbauan Presiden tersebut dengan menerapkan social distancing di berbagai area publik dan working from home bagi sejumlah pegawainya.

PT PP telah memberlakukan parsial bekerja dari rumah atau WFH di mana sebagian besar karyawan bekerja dari rumah dan sebagian lagi di kantor secara bergantian selama 14 hari atau dua pekan ke depan.

Baca juga: Empat rumah sakit BUMN siap tangani COVID-19 

Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II menerapkan social distancing (menjaga jarak) di area pelayanan publik di bandara dengan menempelkan stiker sebagai panduan jarak.

Sementara Itu Perum Bulog lakukan penugasan pekerja melalui rumah masing-masing atau Work From Home (WFH) sebagai upaya mitigasi risiko penyebaran COVID-19.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020