Surabaya (ANTARA News) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Surabaya, Jawa Timur, Wiwiek Widayanti, berharap kesenian tradisional, seperti ludruk nantinya bisa dijual dalam paket wisata kapal pesiar.

"Kami berharap tahun 2010 kapal pesiar itu bisa merapat di Surabaya. Kami akan menjual paket wisata yang di dalamnya ada kesenian tradisional," katanya seusai membuka workshop kesenian ludruk di Gedung Cak Durasim, Surabaya, Selasa.

Ia mengemukakan, pemerintah daerah tengah berupaya menyambut berkembangnya pasar pariwisata Asia, dimana turis asing akan datang menggunakan kapal pesiar. Disbudpar Surabaya telah membagikan semua informasi mengenai potensi pariwisata kota itu ke berbagai instansi.

Menurut dia, melalui pembinaan semacam workshop itu, semua elemen kesenian di Surabaya nantinya betul-betul siap untuk menyambut kedatangan wisatawan asing. Pihaknya kini melakukan pendataan terhadap kelompok-kelompok seni di masing-masing kecamatan.

"Ternyata peminat ludruk dan grup ludruk masih ada di Surabaya. Anak-anak muda, khususnya siswa ternyata juga banyak yang menaruh minat pada kesenian tradisi. Jadi, ludruk dan seni tradisi lainnya di Surabaya ini tidak mati, cuma perlu pembinaan yang optimal," katanya.

Saat ini, katanya, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Hiburan Rakyat (THR) memiliki program pengembangan kampung kesenian yang bisa disinergikan dengan pola pengembangan yang dilakukan oleh Disbudpar.

Mengenai keberadaan Irama Budaya yang merupakan satu-satunya kelompok ludruk yang masih eksis di Surabaya, pihaknya mengatakan tidak bisa menjanjikan bantuan dalam bentuk materi karena pemerintah saat ini memang sedang dalam kondisi keterbatasan dana.

"Mungkin yang bisa kami bantukan adalah memberikan akses untuk tampil di tempat lain. Selain itu, minimal kami sudah mendengar bagaimana kondisi grup ludruk tersebut saat ini. Kami terus melakukan komunikasi dengan kelompok tersebut," katanya.

Ditanya jika grup tersebut diberikan tempat di THR yang di dalamnya terdapat ruangan kosong, Wiwiek juga tidak mau memberikan kepastian.

Sementara workshop selama satu hari itu diikuti puluhan pemain ludruk dan pelajar yang aktif di teater. Workshop itu menampilkan sejumlah pemateri, yakni Luhur Kayungga (sutradara Teater Api), Cak Kancil Sutikno (pemain ludruk) dan Wibisono (seniman).
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009