Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mulai mendata dan memisahkan jamaah yang berasal dari luar negeri dan jamaah tablig dalam negeri untuk selanjutnya dikarantina di hotel milik Pemerintah Provinsi Sulsel.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan YL di Gowa, Kamis, mengatakan, jumlah jamaah tablig dari berbagai daerah di Indonesia sangat banyak jumlahnya dan mereka untuk sementara dipisahkan dari kelompok jamaah asal mancanegara.

"Langkah yang kami ambil setelah pendataan langsung kita pisahkan dulu antara jamaah tablig dari nusantara dan dari mancanegara kemudian kami karantina," ujarnya.

Baca juga: Wapres Ma'ruf apresiasi pembatalan Ijtima se-Asia karena COVID-19

Ia mengatakan semua jamaah yang berasal dari luar negeri akan diperiksa suhu tubuhnya kemudian disiapkan bus untuk diangkut menuju hotel Grand Sayang Park Jalan Manunggal, Maccini Sombala, Makassar.

Para jamaah yang jumlahnya ratusan dari sembilan negara seperti Pakistan, India, Malaysia, Thailand, Brunei, Timor Leste, Arab Saudi, Bangladesh dan Filipina itu akan didampingi petugas kesehatan.

Baca juga: Sulsel kawal ketat pemulangan peserta Ijtima se-Asia

"Selama dalam proses karantina, semua jamaah tablig dari luar negeri ini akan terus didampingi tim kesehatan. Mereka akan dipantau terus hingga saat pemulangan ke negaranya masing-masing," katanya.

Adnan di hadapan panitia penyelenggara juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi karena mau menunda kegiatan tersebut dengan mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat banyak.

"Semoga cobaan ini berlalu dengan cepat dan kita semua terhindar dari pandemi COVID-19. Saya bersama masyarakat berharap bisa bertemu lagi dengan ribuan jamaah tablig di lain kesempatan dengan situasi dan kondisi yang jauh lebih baik," ucapnya.

Baca juga: Pemkab Gowa isolasi ribuan peserta Ijtima Dunia
Baca juga: Soal Ijtima di Gowa terancam corona, MUI ajak penundaan
Baca juga: Gowa siap fasilitasi pemulangan 8.694 peserta Ijtima Asia

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020