Sepertinya penurunan suku bunga ini merupakan yang terakhir dan sudah saatnya kita berfokus pada stimulus fiskal
Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai penurunan suku bunga acuan merupakan langkah tepat dalam menyikapi perkembangan global yang masih diliputi ketidakpastian akibat penyebaran COVID-19.

Andry dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, mengatakan penurunan suku bunga acuan ini merupakan dukungan bagi otoritas fiskal yang telah mengeluarkan stimulus untuk menangani dampak wabah corona.

Baca juga: Bunga acuan BI turun, Bank Mandiri: Saatnya fokus di stimulus fiskal

"Sepertinya penurunan suku bunga ini merupakan yang terakhir dan sudah saatnya kita berfokus pada stimulus fiskal," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa penyesuaian kebijakan moneter ini merupakan antisipasi dampak dari penyebaran virus yang makin meluas terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2020.

Sebelumnya, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak 25 basis poin menjadi sebesar 4,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur periode 18-19 Maret 2020.

Baca juga: BI turunkan suku bunga acuan jadi 4,5 persen

Bank Indonesia juga memutuskan menurunkan suku bunga deposit facility dan lending facility sebesar 25 basis poin masing-masing menjadi 3,75 persen dan 5,25 persen.

"Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan perkiraan inflasi terkendali dalam kisaran sasaran dan sebagai langkah pre-emptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Bank Sentral ikut menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 menjadi 4,2-4,6 persen, dari sebelumnya 5,0-5,4 persen, karena tingginya ketidakpastian global akibat penyebaran COVID-19.

Baca juga: Ekonom prediksi BI turunkan suku bunga acuan 25 basis poin
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020